Penyandang Disabilitas Asal Binjai, Akan Taklukan Gunung Everest
Rabu, 14 Mei 2025, 15:18 WIB
BISNISNEWS.id - Penyandang disabilitas, Anggi Wahyuda akan melakukan pendakian Mount Everest Base Camp, Nepal, 19 Mei 2025.
Rencana pemuda penyandang disabilitas, asal Binjai, Sumatera Utara ini mendapat dukungan penuh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo
"Pendakian gunung merupakan olahraga yang memberikan kepercayaan pada diri sendiri untuk menaklukkan gunung yang akan dituju. Dari segi sosial, kegiatan ini dapat membangkitkan motivasi dan semangat bagi generasi muda untuk mengejar cita-cita mereka, " jelas Menpora Dito yang didampingi Wamenpora, Taufik Hidayat dan Rafi Achmad serta Anggi Wahyuda di Media Center, Kemenpora, Rabu (14/5/2025).
Menpora menegaskan, semua aktifitas yang membawa nama harum bangsa dan negara, pemerintah sudah pasti memberikan perhatian dan dukungan. Termasuk Anggi Wahyuda, apalagi dengan statusnya sebagai penyandang disabilitas.
Pada kesempatan yang sama Anggi Wahyuda mengungkapkan pengalaman pertamanya melakukan pendakian di Gunung Sibayak, Sumatera Utara tahun 2020. Ia sebenarnya ingin mendaki Gunung Sinabung tapi kondisinya tidak memungkinkan, sering meletus. Berikutnya dia pun mendaki Gunung Kerinci di Sumatera Barat. Setelah itu pun rutin mendaki berbagai gunung di tanah air.
Dengan pengalamannya itu, Anggi mengaku yakin tidak mengalami kesulitan saat melakukan pendakian di Mount Everest Base Camp, Nepal nanti.
"Kami sudah biasa menghadapi berbagai kendala saat melakukan pendakian. Namun bagaimana seorang pendaki bisa melakukannya hingga mencapai puncak ketinggian gunung tersebut, " ujar pemuda kelahiran 18 September 2000 ini.
Melakukan pendakian merupakan suatu langkah untuk menghadapi dan menyelesaikan sebuah tantangan, baik itu kaum disabilitas atau para remaja lainnya yang mengalami depresi. Mendaki dapat menjadikan jalan keluar untuk menghadapi semua itu.
Bahkan tidak jarang para remaja dan generasi muda lainnya sering menghubungi lewat WA atau telepon langsung untuk curhat dan dialog mengatasi berbagai masalah. "Karena saya sering bercerita pengalaman lewat IG, banyak kawan-kawan yang lagi mengalami depresi menghubungi saya minta nasehat dan mencari jalan keluar mengatasi masalahnya, " ujar mahasiswa Institut Syekh Abdul Halim Hasan (Insan), Binjai. (Gun)