Persebaya Surabaya Kembali, Perkuat Pelatih Spanyol
Senin, 09 Januari 2017, 03:05 WIBBisnisnews.id - Kongres Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di Bandung, Jawa Barat, berhasil mengambil keputusan penting yang memiliki nilai strategis, Minggu (8/1/2017).
Hasil dari perhelatan akbar kepengurusan PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum Edy Rahmayadi ini diharapkan menjadi titik awal kebangkitan prestasi sepakbola Indonesia.
Dari 13 agenda Kongres yang dihadiri 107 voters atau pemilik hak suara itu yang mendapar sorotan adalah masalah Persebaya Surabaya, penetapan jadwal kompetisi dan pemilihan pelatih tim nasional. Semua agenda berhasil diselesaikan dengan mulus termasuk kasus Persebaya yang sempat memanas dengan hadirnya 3.000 Bonex ke Bandung. Kongres pun berakhir dengan happy ending dan menguatkan serta mengukuhkan semangat rekonsiliasi di kacah sepakbola nasional.
Ketua Umum PSSI Edy Rahmaydi mengumumkan langsung pemulihan status Persebaya Surabaya menjadi anggota PSSI. Tim kebanggaan arek Surabaya ini bakal dimasukkan pada Divisi Utama atau satu level di bawah kompetisi utama di Indonesia.
" Persebaya akan di tempatkan di Divisi Utama. Jika ingin turun di level yang lebih tinggi tunggu degradasi tim peserta kompetisi tertinggi musim depan," kata Edy Rahmayadi yang langsung disambut tepuk tangan meski kondisi kongres terlihat cukup tegang.
Selain Persebaya, tim yang statusnya dipulihkan adalah Persibo Bojonegoro, Persema Malang, Arema Indonesia, Lampung FC, Persipasi Kota Bekasi dan Persewangi Banyuwangi. Hanya saja keenam tim ini hanya bisa turun di Liga Nusantara.
Setelah memulihkan status keanggotaan 7 klub, Kongres tahunan PSSI 2017 di Hotel Aryaduta, itu juga mengesahkan enam nama baru klub peserta Liga Super Indonesia (LSI) 2017. Keenam klub itu adalah Persiram Raja Ampat menjadi PS TNI, Surabaya United menjadi Bhayakara FC, Pelita Bandung Raya menjadi Madura United, Arema Cronus menjadi Arema FC, Persisam Samarinda menjadi Bali United, San Borneo FC menjadi Pusam Borneo FC.
Bukan hanya klub-klub tersebut, pengampunan juga diberikan kepada insan pelaku sepakbola Indonesia. Djohar Arifin Husin dan kawan-kawan yang merupakan mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) setatus dipulihkan sehingga terbebas dari sanksi yang diberlakukan oleh PSSI.
Dengan adanya pemulihan status ini, Djohar yang sebelumnya menjadi Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 bersama dengan enam mantan anggora Exco induk organisasi sepak bola Indonesia ini bisa kembali beraktivitas pada persepakbolaan nasional. Selain Djohar Arifin Husin, mantan anggota Exco yang dipulihkan statusnya adalah pemilik tim Pro Duta Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Widodo Santoso, Farid Rahman dan Mawardi Nurdin. Mereka itu mendapatkan sanksi sejak PSSI dikendalikan La Nyalla Mattalitti.
Dalam bagian lain, Kongres juga memutuskan soal pelaksanaan kompetisi Indonesia Super League (ISL). Kompetisi tertinggi di Tanah Air ini bakal kembali digelar pada 26 Maret. Meski demikian, belum diputuskan siapa yang bakal menjadi operator. Sebelumnya, kompetisi tertinggi di Tanah Air ini dikendalikan PT Liga Indonesia. Saat ini juga muncul nama baru operator yaitu PT Gelora Trisula Semesta (GTS).
" ISL tetap diikuti 18 tim. Namun ada beberapa tim yang melakukan perubahan nama. Kompetisi dipastikan digelar mulai 26 Maret," kata Sekjen PSSI Ade Wellington di sela kongres PSSI.
Selain itu, kongres juga pun disebutkan kandidat pelatih tim nasional Indonesia. Untuk timans senior dan U-23, tercatat dua nama pelatih asal Spanyol Luiz Fernandez dan Luiz Villa. Sementara untuk Timnas U19 tercatat nama Indra Sjafri dan Wolfgang Pikal. Sedangkan untuk pelatih timnas Indonesia U-16 yaitu Fakhri Husaini dan Rudy Eka Priyambada
Pelatih asal Spanyol Luis Fernandez dan Luis Milla menjadi dua kandidat terkuat untuk melatih timnas Indonesia senior dan U-23. " Memang benar. Dua orang itu kandidat pelatih timnas senior dan U-23. Besok akan kami putuskan. Kalau bisa malam ini, malam ini akan kami putuskan siapa yang menjadi pelatih timnas,". kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi usai kongres.
Dua kandidat pelatih timnas ini cukup dikenal karena sudah banyak menukangi tim-tim besar. Luis Fernandez bahkan pernah menukangi klub asal Prancis, Paris Saint Germain. Sedangkan Luis Milla pernah menukangi Real Zaragoza. (Gungde Ariwangsa)