Pertamina Dukung Penuh Penerapan Kebijakan B20
Kamis, 14 November 2019, 18:38 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina telah melakukan suplai perdana kargo trading produk Sodium Methylate Oxide (SMO) kepada PT Tunas Baru Lampung. SMO merupakan bahan kimia yang dihasilkan dari pencampuran antara Methanol dengan Sodium Hydroxide. Langkah ini merupakan wujud nyata untuk mendukung penerapan kebijakan B20 di tahun 2020 mendatang.
SMO digunakan sebagai katalis untuk proses transesterification dengan vegetebles oil dan bahan kimia lainnya untuk dijadikan Fatty Acid Methyl Esters (FAME). FAME kemudian disalurkan ke Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina di seluruh Indonesa sebagai bahan pencampuran Biodiesel.
“Pasokan SMO yang dilakukan oleh Pertamina ini merupakan upaya untuk mendukung produksi FAME yang akan menjadi bahan pencampuran bahan bakar nabati. Penggunaan SMO sebagai katalis akan membantu produksi FAME sehingga meningkatkan kehandalan ketersediaan FAME untuk mendukung program B20 yang dicanangkan pemerintah,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Lebih lanjut ia menjelaskan, Pertamina telah melakukan suplai perdana SMO ini pada awal November 2019 dengan jumlah sebanyak tujuh iso tank dengan total volume 154.000 KGS.“Dengan menyuplai produk ini, Pertamina berhasil meraih tambahan pendapatan sebesar US$ 101.640 USD di bulan November 2019,” jelas Fajriyah.
Ke depannya, Pertamina juga akan menjalin kontrak pasokan produk SMO dengan produsen-produsen FAME di seluruh Indonesia. Dengan Begitu, penerapan BBM dengan campuran biofeul 20% tak akan bermasalah.
“Sesuai dengan prediksi kenaikan produksi Biodiesel di masa depan, maka Pertamina berpotensi bisa mendapatkan revenue lebih besar lagi dengan menyuplai produk ini ke customer lain, dengan pertimbangan pemakaian SMO sekitar 1-2% dari total kapasitas produksi mereka,” tegas Fajriyah.(helmi)