Pertamina Kembangkan Petrokimia di Kilang Balongan Jawa Barat
Jumat, 17 Januari 2020, 06:05 WIBBisnisNews.id -- Pertamina membuka diri untuk strategic partnership termasuk dengan perusahaan international. Potensi kolaborasi dengan ADNOC, Umi Emirat Arab akan memperkuat langkah bisnis Pertamina khususnya dalam mengoptimalkan pengembangan kilang petrokimia di Balongan.
"Dari kilang ini nantinya dapat menghasilkan produk yang bernilai tinggi serta memenuhi permintaan produk petrokimia dalam dan luar negeri terutama polyolefin," ujar Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Jakarta.
Potensi kerjasama ini penting karena pengembangan Crude to Petrochemicals Complex ini rencananya akan terintegrasi dengan RDMP Balongan sehingga selain akan mengurangi impor BBM, hasilnya juga akan meminimalkan impor produk petrokimia.
Pertamina telah teken MoU dengan mitranya ADNOC dari Uni Emirat Arab. Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Comprehensive Strategic Framework (CSF) yang telah ditandatangani kedua belah pihak pada Juli 2019 untuk menjajaki peluang kerja sama di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas, baik di UEA, Indonesia, ataupun internasional.
Sebagai hasil diskusi intensif tersebut, Pertamina dan ADNOC berhasil meningkatkan kesepakatan ke arah yang lebih strategis dan spesifik, di antaranya untuk mengevaluasi potensi pengembangan Crude to Petrochemicals Complex di Balongan.
"Sebagai langkah awal, kedua belah pihak akan mempelajari dan mendalami usulan struktur bisnis dan konfigurasi teknis atas pengembangan kilang tersebut," jelas Nicke.
ADNOC merupakan partner strategis potensial yang diperhitungkan Pertamina karena selain berpengalaman mengelola integrated refinery and petrochemical dengan kapasitas terbesar di Timur Tengah dan terbesar ke-4 di dunia, ADNOC juga memberikan opsi tawaran partisipasi Pertamina di blok produksi migas di UEA, yang nantinya akan didiskusikan oleh kedua pihak.
Dalam kesempatan yang sama, Pertamina dan ADNOC juga menandatangani perjanjian pasokan LPG. Dengan demikian, pada tahun 2020 ADNOC akan menyediakan LPG sampai dengan 528.000 MT LPG untuk Pertamina dalam rangka mengamankan kebutuhan LPG dalam negeri. “Transaksi ini juga efektif karena sumbernya langsung dari produsen,” ujar Nicke.
Untuk LPG, ADNOC juga dikenal sebagai salah satu perusahaan migas yang memproduksi LPG terbesar di dunia dengan kapasitas mencapai lebih dari 10 juta MT per tahun untuk kebutuhan dalam negeri maupun pasar internasional.
Sementara itu, Dr. Sultan Ahmed Al Jaber mengatakan, perjanjian dengan Pertamina akan mendukung ADNOC untuk memperkuat keberadaanya di Indonesia, sebagai salah satu pasar pertumbuhan ekonomi tercepat di Asia Tenggara.
Kesepakatan yang telah ditandatangani ini juga menunjukkan peluang penciptaan nilai yang inovatif dan hubungan bilateral yang kuat antara UEA dengan Republik Indonesia.(nda/helmi)