Pertarungan Puncak Dua Raksasa Basket Indonesia
Selasa, 15 Juli 2025, 15:53 WIB
BISNISNEWS.id - Dua tim basket terkuat yang kini berada di puncak kompetisi, Pelita Jaya Jakarta dan Dewa United Banten akan menuntaskan 'perseteruan' mereka di final Liga Basket Indonesia (IBL) 2025 yang akan digelar dalam format best-of-three.
Sebagai laga pertama akan berlangsung di gedung olahraga Dewa United Arena, Tangerang Kamis, 17 Juli 2025. Sedangkan laga kedua digelar di kandang Pelita Jaya, GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu, 19 Juli 2025.
Selanjutnya jika kedua tim bermain imbang, maka pertandingan penentuan akan kembali digelar di GOR Soemantri pada Minggu, 20 Juli 2025.
Pertandingan puncak IBL musim tahun ini sangat ditungggu-tunggu penggemar basket di tanah air. Sebab penampilan masing-masing pemain asing di kedua tim ini sudah melekat di hati penonton.
Ditambah lagi keseruan dua pelatih dari dua tim ini, kendati sehari-harinya mereka berteman, tetapi dari sejak remaja mereka telah bersaing ketat dari dua tim yang berbeda. Aspac dan Satria Muda.
Dalam penentuan jawara tahun ini, pelatih Pablo dari Dewa United didukung dua pemain bintangnya Lester dan Kaleb, siap mempermalukan Pelita Jaya.
Sementara Pelita Jaya sebaga tim langganan juara, dibawah penanganan pelatihnya Tatum, didukung dua pemain bintang Agassi dan KJ McDaniels siap pula mempecundangi Dewa United.
Partai final kali ini, menurut Direktur Utama IBL Junas Miradiansyah, lebih dari sekadar perebutan trofi. Junas menyebut, pertemuan antara Pelita Jaya yang kenyang pengalaman dengan tim pendatang baru berprestasi Dewa United merupakan moment yang sangat ditunggu-tunggu penggemar basket tanah air.
“Kami sedang menyaksikan momen besar dalam sejarah liga. Ketika klub dengan mental juara bertemu klub baru yang dibangun dengan kesabaran dan visi jangka panjang. Di situlah sejarah sedang ditulis,” ujar Junas.
Suasana ketatnya persaingan mulai terasa dengan ludesnya tiket terjual. “Basket Indonesia memang sedang naik daun. Tiket habis terjual, penonton membludak, dan engagement digital kami naik signifikan. Ini semua menunjukkan betapa olahraga ini semakin dicintai,” ujar Junas.
Tak hanya dari sisi kompetisi, ekosistem bola basket di Indonesia juga mendapat pengakuan luas. DPP Perbasi sebagai federasi basket nasional memberikan apresiasi kepada IBL yang dinilai berhasil membawa transformasi positif pada industri basket di tanah air.
Sementara itu, pertumbuhan basket di tanah air, menurut Ketua Badan Legal, Etik dan Disiplin DPP Perbasi, Fritz Edward Siregar, semakin terasa terutama dalam konteks Indonesia yang juga akan menjadi tuan rumah kejuaraan basket internasional, antara lain FIBA Youth.
"Basket sekarang bertransformasi menuju industri. Kami berikan apresiasi kepada IBL yang makin baik dalam penyelenggaraan," ujar Fritz Edward. (Gun)