Pertumbuhan Penumpang 13 Bandara AP I Sebesar 7,6 Persen, Tahun Ini Ditargetkan 16,5 Persen
Rabu, 02 Januari 2019, 18:46 WIBBisnisnews.id - Pertumbuhan penumpang di 13 bandar udara PT Angkasa Pura I (Persero) 7, 6 persen atau 96,5 juta penumpang sepanjang 2018 dibanding tahun 2017 sebesar 89,7 juta penumpang.
Tahun 2019, PT Angkasa Pura I mentargetkan pelayanan penumpang sebanyak 101 juta penumpang dengan pendapatan Rp10 triliun atau meningkat 16,5 persen dibandingkan tahun 2018? dengan laba bersih Rp2 triliun atau meningkat 18 persen.
Terkait target itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi optimis akan tercapai seiring terus dilakukannya pengembangan. Sepanjang tahun 2019, perseroan telah mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 17,24 triliun.
Khusus pertumbuhan penumpang tahun 2018, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali masih menjadi penyumbang terbanyak, 23,7 juta penumpang, atau tumbuh 12,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatatkan pertumbuhan penumpang tertinggi diantara bandara-bandara Angkasa Pura I lainnya dengan kenaikan sebesar 16,4 persen, dari 4,42 juta penumpang pada 2017 menjadi 5,12 juta penumpang di tahun 2018.
Faik Fahmi menjelaskan, pertumbuhan yang cukup tinggi di Bandara Jenderal Ahmad Yani ini dipicu oleh terminal baru bandara ini yang lebih cepat dari
target.
Percepatan pembangunan dan pengembangan bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I untuk mendukung optimalisasi kinerja perusahaan, peningkatan kualitas pelayanan, serta mengatasi permasalahan ‘lack of capacity’ masih menjadi fokus kami di tahun 2019 ini.
Tahun ini, Angkasa Pura I mentargetkan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulon Progo dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dapat mulai melayani penumpang.
“Bandara Internasional Yogyakarta ditargetkan beroperasi pada April 2019, sedangkan Bandara Syamsudin Noor mulai Oktober 2019. Kedua bandara tersebut akan memiliki kapasitas yang jauh lebih memadai dengan fasilitas yang lebih lengkap dan modern, sehingga akan meningkatkan ‘level of service’ sekaligus menciptakan ‘passenger experience’ yang berkesan bagi para pengguna jasa bandara ,” jelas Faik.
Untuk itu, lanjut Faik, mulai tahun ini Angkasa Pura I menetapkan visi perusahaan yang baru, yang lebih “going global and network minded”, serta lebih mengangkat kultur ke-Indonesia-an sebagai kekuatan layanan operasional di bandara-bandara Angkasa Pura I. “Visi ‘Connecting the World Beyond Airports Operator with Indonesian Experience’ didedikasikan untuk mewujudkan bandara-bandara Angkasa Pura I menjadi ‘bandara yang lebih melayani’, tegas Faik.
Hal ini dilakukan untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian prestisius tingkat internasional yang telah diraih sebelumnya oleh Angkasa Pura I terkait customer experience di tahun 2018 lalu.
Pencapaian itu antara lain berupa lima penghargaan dari Airports Council International (ACI) dalam “Airport Service Quality (ASQ) Awards 2017” untuk tiga bandara Angkasa Pura I, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (bandara terbaik no.1 di dunia kategori 15-25 juta penumpang per tahun, bandara terbaik no.2 di Asia-Pasifik kategori >2 juta penumpang per tahun, dan bandara terbaik di Asia-Pasifik kategori 15-25 juta penumpang per tahun), Bandara Juanda Surabaya (bandara terbaik no.3 di dunia kategori 15-25 juta penumpang per tahun), serta Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan (bandara terbaik no.2 di dunia kategori 5-15 juta penumpang per tahun). (Syam S)