Perum Bulog Kembali Buka Kran Impor Jagung
Selasa, 29 Januari 2019, 02:24 WIBBisnisnews.id - Perum Bulog kembali membuka kran impor tambahan untuk komoditi jagung sebesar 150 ribu ton untuk kebutuhan pakan ternak. Pada akhir 2018, juga telah dilelang impor jagung sebesar 100 ribu ton dengan realisasi mencapai 99 ribu ton.
Sementara pada 11 Januari 2019, pemerintah mengeluarkan izin impor jagung tambahan sebanyak 30 ribu ton. Total volume impor jagung pemerintah melalui Bulog mencapai 280 ribu ton.
Namun, Bulog menyatakan impor jagung ini tidak wajib dilakukan selama masih bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, lelang impor jagung sebesar 150 ribu ton dilakukan
atas dasar rakortas dan untuk stabilisasi.
"Benar, 150 ribu ton. Atas dasar rakortas dan untuk stabilisasi," kata Oke seperti dilansir Antara dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Lelang, ungkapnya dilakukan melalui penerbitan surat perizinan impor (SPI) pada 25 Januari 2019. Pengadaan impor jagung tambahan sebesar 150 ribu ton ini tercantum juga pada dokumen lelang yang dipublikasikan di situs resmi Bulog.
Dokumen lelang tertanggal 25 Januari 2019 tersebut ditandatangani Direktur Pengadaan Bulog Bachtiar. Tender dibuka untuk eksportir dari Argentina dan Brasil dengan rincian sebanyak 30 ribu ton akan dikirim melalui Cigading, Banten dan 120 ribu ton melalui Tanjung Perak, Surabaya.
Dalam dokumen lelang tersebut, Bulog memberi tujuh syarat, antara lain eksportir diminta memberikan penawaran hingga Senin ini. Selain itu, eksportir memiliki batas waktu untuk mendatangkan jagung paling lambat tiba di Indonesia pada 31 Maret 2019.
Impor jagung dilakukan untuk menekan harga jagung yang masih tinggi, yakni antara Rp5.000-Rp6.000 per kilogram di sebagian wilayah Jawa Barat dan Banten. Sedangkan harga jagung yang ideal berada di kisaran Rp3.700-Rp4.000 per kilogram. (*/Jam)