PHE ONWJ Optimalkan Hentikan Tumpahan Minyak di Sumut YYA-1, Ini Yang Dilakukan
Rabu, 28 Agustus 2019, 05:12 WIBBisnisNews.id -- Manajemen PT Pertamina Hulu Energi Offshore Northwest Java (PHE ONWJ) terus berupaya mengatasi umpaan miyak dari sumur YYA-1 di perairan Karawang. Salah satunya dengan mekakukan pengeboran sumur baru disampingnya, karena sumur utama yang bocor akan ditutup permanen.
Saat ini pengeboran relief well YYA-1 RW, telah menembus kedalaman 6.924 feet atau 2.110 Meter. "PHE ONWJ berupaya optimal, agar secepatnya dapat menutup sumur YYA-1 agar tidak lagi menumpahkan minyak,” kata VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE), Ifki Sukarya di Jakarta, kemarin.
Saat ini, lanjut dia, pengeboran sumur YYA-1RW berada di tahap locate atau mencari lubang dan menemukan lubang sumur YYA-1. "Setelahnya baru dipompakan lumpur berat ke dalam sumur baru dengan tujuan mematikan sumur YYA-1," kat Ifki.
Selanjutnya, sumur YYA-1 dinyatakan mati akan dilakukan monitoring selama 24 jam penuh sebelum dilanjutkan ke proses plug and abandon atau penutupan sumur secara permanen.
PHE ONWJ, menurut Ifki, memakai perusahaan well control kelas dunia untuk mematikan sumur YYA-1 itu yakni Boots & Coots.
Perusahaan asal AS itu berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa sumur YYA-1, dengan skala jauh lebih besar di Teluk Meksiko.
Pihak PHE ONWJ menargetkan, tanggal 8 September 2019 mendatang proses penanganan sumur YYA-1 sudah selesai. Kebocran minyak menah bisa diatasi, dan sumur minyak itu akan ditutup permanen.
Sementara, pengoperasian bok migas itu akan dilakukan dari sumur lain yang kini tengah dilakukan pengeboran oleh Tim PHE bersama tim asistensi termasuk tenaga ahli dari AS.
Seperti diketahui, blok migas tersebut mmpunyai cadangan migas cukup besar. Dalam kondisi bormal, diproyeksikan bisa menghasilkan minyak mentah sampai 3.000 barel per hari.
Sementara, tumpahan mentah di perairan Karawang yang berhasil dikumpulkan tim PHE NWJ saat ini sudah mencapaii 13.000 barel lebih.(helmi)