Pidato PM Inggris Soal Brexit, Mendongkrak Pound, Menekan Dollar
Rabu, 18 Januari 2017, 11:01 WIB
Bisnisnews.id- Pidato keras Perdana Menteri Inggris, Theresa May tentang "Brexit" membuat banyak pihak tercengang, bahkan kurs dollar AS, sedikit tersunhkur terhadap mata uang lainnya pada Rabu pagi Wib. Para investor terus mempelajari, setiap kata yang keluar dari pidato Theresa May dan pada akhirnya para investor bernapas lega, karena selang beberapa saat nilai Pound Inggris melesat di atas dua persen.
Dalam sambutannya May menegaskan, Inggris akan meninggalkan pasar tunggal Eropa, membatasi akses ke negara dengan warga negara Uni Eropa dan mengakhiri yurisdiksi Inggris dari Pengadilan Eropa (ECJ).
Kendati demikian, kata May, Inggris tetap sebagai sahabat dan tetangga bagi Eropa, tetapi juga menjangkau ke seluruh dunia sebagai negara perdagangan global, hingga ke negara-negara lain seperti Tiongkok, Brazil dan negara-negara Teluk.
Dia menegaskan, pemerintah Inggris Raya akan membawa kesepakatan Brexit yang disetujui bersama Uni Eropa ke pemungutan suara di parlemen. Dia sendiri sangat optimis, parlemen akan memenangkan suara pada kesepakatan Brexit.
Selang beberapa saat dari pidato May, nilai Pound Inggris melesat atau naik lebih dari dua persen, sehingga mengobati rasa was-was para investor.
Sementara itu, Antara melaporkan, dollar AS berada di bawah tekanan dari komentar Donald Trump, yang mengatakan dalam sebuah wawancara pada Jumat (13/1) dengan The Wall Street Journal bahwa mata uang AS telah terlalu kuat.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,83 persen menjadi 100,34 pada akhir perdagangan Selasa.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0707 dolar dari 1,0640 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2395 dolar dari 1,2189 dollar AS di sesi sebelumnya. Dollar Australia menguat ke 0,7562 dolar dari 0,7496 dolar.
Dolar AS dibeli 112,66 yen Jepang, lebih rendah dari 114,46 yen pada sesi sebelumnya. Dollar AS jatuh ke 1,0025 franc Swiss dari 1,0088 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,3053 dollar Kanada dari 1,3131 dolar Kanada, sebut Xinhua.
Kendati demikian, May dalam pidatonya mengungkapkan berbagai antisipasi mengenai prioritas Inggris dalam negosiasi Brexit. Yaitu
- Mempertahankan wilayah wisata antara Inggris dan Republik Irlandia
- Tarif perdagangan bebas dengan Uni Eropa
- Perjanjian pabean dengan Uni Eropa
- Perjanjian perdagangan baru dengan negara-negara di luar Uni Eropa
- Melanjutkan kepraktisan dalam berbagi informasi intelijen dan kepolisian
- Hak kontrol imigrasi untuk warga Uni Eropa di Inggris dan warga Inggris di Uni Eropa dan
- Pendekatan bertahap dari pelaksanaan pengaturan baru di luar Uni Eropa dimulai tahun 2019
May mengatakan tidak akan ada negosiasi "sebagian demi sebagian". Kesepakatan akan diatur langsung setelah Pasal 50 Perjanjian Lisbon terjadi pada akhir Maret dan tidak ada niatnya "melemahkan" Uni Eropa atau pasar tunggal. (Syam/Marloft)