PLN dan AP II Kembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Kamis, 17 Oktober 2019, 10:30 WIBBisnisNews.id - PT PLN (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) sepakati pengembangan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk kebutuhan kendaraan tenaga listrik.
Sebagai pilot project, kesepakatan pengembangan SPKLU oleh dua BUMN itu yang diihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir akan dioperasikan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Melalui kerjasama itu, nantinya seluruh bandara-bandara di bawah Angkasa Pura II akan menyediakan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik, atau SPKLU.
Penandatanganan kesepakatan yang dilakukan Angkasa Pura II ini merupakan bagian dari total 20 penandatangan nota kesepahaman yang dilakukan PLN dengan berbagai pemangku kepentingan guna mengembangkan industri kendaraan bermotor listrik nasional.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/10/2019), mengatakan nota kesepahaman menunjukkan dukungan Angkasa Pura II dalam mendukung penggunaan dan pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air.
“Angkasa Pura II sangat mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yang juga sudah ditetapkan pemerintah melalui diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019,” katanya.
Sebagai bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, dengan jumlah penumpang sekitar 200 ribu orang per hari dan pekerja 50 ribu orang menjafi contoh keberhasilan pada program pengembangan kendaraan listrik.
Awaluddin menambahkan, setelah nota kesepahaman ini, maka Angkasa Pura II dan PLN antara lain akan memetakan kebutuhan kendaraan bermotor listrik serta kebutuhan tempat pengisian baterai mobil listrik sesuai dengan lokasi bandara.
Yang jelas, kata Awaluddin, saat ini di Soekarno-Hatta sudah dioperasikan sejumlah kendaraan bermotor listrik untuk melayani penumpang serta mendukung operasional bandara.
“Kami sangat yakin pembahasan berjalan lancar sehingga pembangunan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik segera dapat dilakukan di Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Adapun saat ini kendaraan bermotor listrik yang sudah dioperasikan di Bandara Soekarno-Hatta adalah taksi listrik Tesla dan BYD milik Blue Bird.
Kendaraan listrik lainnya di bandara terbesar di Indonesia ini adalah Skytrain, Segway, skuter listrik, baggage towing tractor, dan bus listrik untuk di dalam kawasan bandara.
Angkasa Pura II sangat mendorong penggunaan transportasi publik seperti bus, taksi, berbasis listrik sebagai upaya menjadikan Soekarno-Hatta berkonsep eco airport.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan pembahasan detail dengan pemangku kepentingan yang melakukan penandatanganan MoU ini akan dilakukan maksimal dalam waktu satu bulan.
Penyediaan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik juga dinilai sangat penting untuk mendukung pengembangan industri secara keseluruhan.
"Jangan sampai konsumen sudah membeli mobil listrik tapi kesulitan untuk charging," ujar Sripeni Inten Cahyani.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan setiap stakeholder harus mengedepankan kerja sama untuk pengembangan industri mobil listrik nasional.
"Kita semua harus teamwork, jangan ‘single fighter’,” jelas Menko Kemaritiman.
Pembangunan SPKLU di Soekarno-Hatta diharapka berdampak pada semakin besarnya dukungan terhadap kendaraan bermotor listrik di Indonesia dan ketersediaan stasiun pengisian daya di fasilitas pelayanan publik. (Ari)