PLN Jateng Bantu Kemenpar Wujudkan Desa Wisata
Kamis, 14 September 2017, 19:11 WIBBisnisnews.id-PLN Peduli dukung program Menteri Pariwisata RI Arief Yahya dalam pemberdayaan masyarakat pada Program Bina Lingkungan Unggulan Desa Wisata (Deswita) Pandansari kabupaten Batang Jawa Tengah.
Diresmikan secara langsung oleh Bupati Batang, H. Wihaji, serta General Manager PT PLN Distribusi Jawa Tengah dan DIY, yang diwakili oleh Manager Bidang Komunikasi Hukum Administrasi, Audi Royke Damal, pada Kamis (14/9/2017)
Manager Bidang Komunikasi Hukum Administrasi PT PLN (Persero) Distribusi Jateng-DIY, Audi Royke Damal mengungkapkan, Deswita Pandansari ini dikembangkan atas kerjasama yang baik antara PLN, Pemerintah serta komunitas masyarakat. Program ini dilatarbelakangi oleh tingginya tingkat urbanisasi masyarakat, serta belum adanya pemanfaatan sumber daya alam yang baik.
Baca Juga
KOLABORASI LAYANAN
Kepala Bandara Kena Tegor, Jangan Hanya Fokus Urusan Teknis Penerbangan, Tapi Juga Masyarakat Sekitar
PENERBANGAN
Penumpang Pesawat Dikenakan Iuran Pariwisata, Ketua INACA dan DPR RI Angkat Bicara
LIBUR NATARU
Tiga Sektor Paling Sibuk Jelang Libur Panjang, IDSF Rekomendasikan Perkuat DigItalisasi
"Dari latar belakang itu sehingga tercetuslah gagasan PLN berkolaborasi dengan komunitas setempat untuk mengembangkan Desa Wisata di Pandansari," ujar Audi.
Dengan adanya pengembangan Desa Wisata Pandansari, masyarakat mulai sadar dan mulai memanfaatkan sistem dan tata pengelolaan yang baik dan berwawasan lingkungan. Salah satu kegiatan yang sudah mulai dikembangkan yaitu pemanfaatan sungai irigasi alami yang digunakan untuk wisata tubing, rafting, outbound anak dan dewasa, serta tersedia pula camping ground.
"Selain kekayaan alamnya yang indah, Deswita Pandansari juga menyuguhkan berbagai macam kearifan lokal, seperti musik dan tari-tarian tradisional. Selain itu, pemberdayaan masyarakat sekitar juga tampak pada munculnya industri rumahan yang memproduksi makanan tradisional seperti opak," tambah Audi.
Seiring makin banyaknya pengunjung, masyarakat Deswita Pandansari juga mulai mendirikan homestay-homestay yang dapat digunakan sebagai pemasukan tambahan. Dengan begitu, dari usaha-usaha mikro yang mulai dibentuk masyarakat sekitar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan komunitas pengelola.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah serta masyarakat setempat, PLN berharap semoga kedepannya Desa Wisata Pandansari akan dapat berkembang secara mandiri dan menjadi desa wisata percontohan.
Selain Desa Pandansari, PLN Peduli juga memberikan bantuan untuk pengembangan Desa Wisata "Lolong Adventure" di Desa Lolong, serta Desa wisata Kalipaingan. Total bantuan yang diberikan PLN untuk pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Batang Rp 400 juta. Dengan rincian bantuan sarana dan prasarana untuk Desa Wisata Pandansari tahap 1 dan 2 Rp 252.100.000.
Sedangkan bantuan sarana dan prasarana untuk Lolong Adventure Rp 131.000.000, dan bantuan sarana dan prasarana untuk Desa Wisata Kalipaingan Rp 16.900.000.
Bupati Batang, Wihaji mengatakan, dengan bantuan tersebut pihaknya optimis 2022 kabupaten Batang sudah menjadi desa industri dan wisata yang akan dikunjungi wisatawan mancanegara. Wihaji juga menyebutkan bahwa kabupaten Batang masih memiliki banyak potensi alam seperti gunung, pantai serta curug yang belum dimaksimalkan.
Ketua Komunitas Desa Wisata Pandansari Batang, Aminuddin menuturkan, desa wisata Pandansari mulanya dirintis sejak 2012. Namun baru mulai populer di tahun 2014 dengan segala keterbatasan.
"Saat ini ada paket outbond anak dan dewasa, paket tubbing dan rafting mulai 4-6 km, hiking, tracking dan camping, dengan tarif paket mulai Rp45-200 ribu per orang," kata Aminuddin.
Rata-rata pengunjung saat ini mencapai 100-200 orang per hari. Segmen pengunjung mayoritas rombongan dari instansi, sekolahan, maupun keluarga dan perorangan. "Tidak ada tiket masuk, hanya jasa parkir saja. Pengunjung bisa datang bebas mau foto-foto, main di sungai dan lain-lain di luar paket secara gratis," terang Aminuddin.
Terkait akses menuju Deswita Pandansari sangat mudah hanya 15 km dari pusat kota Batang yang bisa ditempuh dengan waktu 20 menit. Deswita Pandansari juga menyuguhkan atraksi khas seperti musik angklung pada waktu-waktu tertentu, serta menyajikan kuliner khas Batang. (Rayza Nirwan