PLTGU Muara Karang Suplai Listrik Istana Negara dan Ramah Lingkungan
Rabu, 31 Juli 2019, 19:37 WIB
Bisnisnews.id -- PT PLN (Persero) memiliki Unit Pembangkitan Muara Karang, Jakarta Utara merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan dan berperan utama dalam memenuhi kebutuhan listrik di Ibukota Jakarta. UP PMR dalam operasionalnya tentu membutuhkan keandalan listrik 7 hari 24 jam, dalam hal ini PLN menjadi pengemban tugas menyuplai listrik Istana Negara, Pemprov DKI Jakarta, dan instansi serta fasilitas VVIP lainnya.
Unit Pembangkit Muara Karang menyampaikan bahwa Unit Pembangkit (UP) Muara Karang berperan besar terhadap listrik di Jawa khususnya tempat - tempat VVIP di DKI Jakarta. Semua ini butuh kerja ekstra dan SDM profesional setiap saat.
“UP Muara Karang ini berperan sangat penting dalam kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta karena selain Istana Negara, UP Muara Karang juga menyuplai kelistrikan tempat VVIP lainnya seperti Gedung MPR/DPR, Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdana Kusama, Stasiun MRT dan lainnya," kata Vice President Public Relations PLN Dwi Suryo dalam siaran pers yang diterima Bisnisnews.id, Rabu (31/6/2019).
Baca Juga
Lebih lanjut Dwi menjelaskan, UP MKR merupakan pembangkit yang sangat ramah lingkungan. “Beberapa pembangkit di UP MKR merupakan pembangkit yang ramah lingkungan, mampu mengendalikan emisi pembangkit di tahap yang aman. Hal ini menunjukkan kinerja pembangkit di Ibu Kota ini menjadi bukti peran aktif PLN dalam mendukung Jakarta aman polusi," jelas Dwi.
UP MKR dikelola oleh Anak Perusahaan PLN yaitu PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali), memiliki total kapasitas 1.600 MegaWatt (MW) yang disuplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap 4-5 (PLTU 4-5), Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Blok I (PLTGU Blok I) dan PLTGU Blok II total daya yang dapat dihasilkan adalah sebesar 1.600 MegaWatt.
General Manager PJB UP MKR Rahmat Azwin mengemukakan bahwa UP Muara Karang saat ini dalam proses pengembangan dan pembangunan lebih lanjut untuk mendukung keandalan kelistrikan di Jawa khususnya DKI Jakarta.
“Sampai saat ini UP MKR dalam proses pembangunan PLTGU Blok III kapasitas 500 MW, di 2020 masuk sistem, hingga saat ini kebutuhan DKI Jakarta sebesar kurang lebih 5500 MW, 30% nya dipasok oleh Muara Karang,” papar Azwin.
Mulai beroperasi tahun 1978, UP MKR terus berkembang, hingga saat ini setiap tahun nya berhasil membangkitkan energi listrik rata-rata 7.900 GWh yang disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV ke sistem interkoneksi Jawa Bali.
Dalam pengelolaannya, kegiatan operasi dari UP Muara Karang ini memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah mampu menjaga kesiapan ketersediaan, EAF (Equivalent Availability Factor) 90,81%. Dalam pengelolaannya, PJB UP Muara Karang telah banyak meraih penghargaan serta prestasi, meliputi pencapaian dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dengan Peringkat HIJAU dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan Subroto untuk kategori PLTGU Skala Besar di Sistem Jawa Bali dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2018 dan sebagai Perusahaan yang telah Memenuhi Ketaatan Program Peringkat Kinerja Lingkungan Tingkat Provinsi DKI Jakarta.(helmi)