Polri Terjunkan Pasukan Atasi Kemacetan di Tanjung Priok
Jumat, 18 April 2025, 19:43 WIB
BISNISNEWS.id - Polri terjunkan pasukan dari Polres Pelabuhan Tanjung Priok untuk membantu mengurai kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok sejak 16 -17 April 2025.
Macet yang disebabkan lonjakan truk di pelabuhan paling sibuk di Indonesia itu, menjadi pemicu neluasnya kemacetan hingga ke luar kawasan pelabuhan
Polres Tanjung Priok dibackup Ditlantas Polda Metro berjibaku menjaga dan mengatur lalu lintas dengan harapan kemacetan terurai.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Dr. Martuasah H. Tobing, mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pelindo serta KSOP Pelabuhan Tanjung Priok untuk mencari solusi.
Koordinasi membuahkan sejumlah kesepakatan yakni pembukaan gratis gate pass pelabuhan untuk mengurai kendaraan arah dari Cilincing-Kalibaru.
"Lalu penambahan personel security di setiap line gate in, di mana total ada 5 gate untuk membantu percepatan kendaraan melakukan proses bongkar muat," kata Martuasah dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/4/2025).
Jelang Tengah Malam, Lalin Tol Dalam Kota Arah Ancol Masih Macet
Martuasah mengatakan dilakukan juga penambahan personel personel operator alat berat bongkar muat. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Satlantas Polres Metro Jakarta Utara untuk melakukan pengaturan dan rekayasa lalu lintas.
Martuasah menjelaskan telah dilakukan pemanggilan terhadap pihak manajemen NPCT1 dan MTI Pelindo. Hasilnya disepakati 7 Gate Common Area PT. MTI dibuka semua dan berlaku one way.
Lalu 26 unit alat berat (RTG) NPCT-1 difungsikan semua untuk mempercepat bongkar muat. NPCT1 juga telah membuka 5 pintu terminal area dan memberlakukan rekayasa contra flow di SAR.
Sejak macet terjadi, Martuasah menyampaikan seluruh personel Polres Pelabuhan Tanjung Priok turun ke sepanjang jalan untuk menekan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satunya, dengan membagikan makanan dan minuman kepada para sopir truk trailer.
"Kondisi ini tentunya membuat sopir truk lelah dan lapar. Oleh sebab itu kami juga lakukan upaya-upaya agar mereka tetap standby di kendaraannya, tetapi kami suplai makanan serta minuman. Kami meminimalisir mereka meninggalkan kendaraan untuk mencari makan dan minum, karena khawatir saat arus jalan mereka tidak di truknya, terjadi perlambatan," ucap Martuasah.(valen)