Presiden Jokowi Resmikan Tol Trans-Sumatra Ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung
Jumat, 15 November 2019, 19:49 WIBBisnisNews.id -- Presiden Joki Widodo (Jokowi ) didampingi jajaran Kabinet Indonesia Maju dan pihak terkait meresmikan ruas tol terpanjang di Indonesia. Proyek ini diresmikan Presiden Jokowi tepatnya di Km 240 Kab. Mesuji, Lampung, Sumatera, Jumat (15/11/2019).
Panjang jalan tol yang diresmikan totalnya 189,2 km, dan merupakan bagian dari tol Trans-Sumatra sepanjang 2.974 km dari Provinsi Lampung sampai Aceh.
Peresmian jalan tol Trans Sumatera di gerbang tol (GT) di kilometer (Km) 240 Kabupaten Mesuji, Lampung, Jumat siang ini. "Saya meresmikan jalan tol Trans-Sumatra ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung," sebut @Jokowi, Jumat.
Dengan tersambungnya ruas tol Trans Sumatera ini, lanjut Presiden, waktu tempuh dari Bakauheni-Palembang sepanjang 365 kilometer akan lebih singkat, menjadi 4-6 jam dari sebelumnya 10-12 jam.
Sekarang, bola di tangan Pemerintah Daerah (Pemprov Lampung). Para gubernur, bupati, dan wali kota, silakan menyambungkan jalan tol ini ke kawasan-kawasan wisata, ke sentra-sentra produksi perikanan, perkebunan, pertanian atau zona-zona industri.
Dengan begitu, akan muncul titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, khususnya daerah-daerah yang dilintasi jalan tol, termasuk di Sumatera.
Seperti diketahui, fokus pemerintah di lima tahun ini adalah membangun sumber daya manusia. Namun begitu, menurut Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur yang masif tetap dilanjutkan pada periode kepemimpinannya.
Infrastruktur Dilanjutkan
"Tetap dilanjutkan tetapi dengan prioritas yang sedikit berbeda. Infrastruktur ini mulai dihubungkan. Misalnya, jalan tol yang telah diselesaikan harus dihubungkan dengan sentra-sentra produksi dan industri yang ada di sekitarnya," aku Jokowi.
Setelah melewati tahap pembangunan infrastruktur dan kemudian pembangunan SDM, bangsa ini menghadapi tahapan ketiga: menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan teknologi.
"Tahapan-tahapan itu harus dilalui sebelum Indonesia bertransformasi menjadi negara maju. Siapa pun pemimpinnya," tegas Jokowi. (nda/helmi)