Presiden Turki Erdogan Berjanji Perkuat Kerjasama Ekononi dengn Iran
Jumat, 21 Desember 2018, 10:06 WIBBisnisnews.id - Sanksi Amerika Serikat (AS) kepada Iran, harus diperangi. Jangam sampai sanksi itu merusak hubungan baik yang telah dibangun bertahun-tahun dengam sejumlah negara tetangga.
Ajakan itu disampaikan Presiden
Turki Recep Tayyip Erdogan dalam
Forum Bisnis Turki-Iran di Ibu Kota Turki, Ankara, Kamis (20/12/2018)
Terutama bubungan Turki dengan Iran yang harus terus dipererat dan Turki siap mengerjakan bagiannya mencapai tingkat hubungan bilateral yang diinginkan dengan Iran.
Sampai saat ini, tidak ada satupun niat buruk yang akan mengakhir hubungan ekonomi antara Turki dan Iran, meskipun sanksi itu tetap dijatuhkan AS.
Kantor Berita Anadolu -- yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat (21/12/2018) pagi melaporkan, Turki dan Iran dalah dua negara yang ingin meningkatkan volume perdagangan bilateral jadi 30 miliar dolar AS. Karwna itu keamanan regional menjadi tanggungkawab dua negara.
Erdogan menegaskan, sanksi atas Iran dapat ditransformasikan menjadi peluang bagi kedua negara lebih meningkatkan hubungan bilateral mereka,
Seperti diberitakan sebelumnya, Agustus, AS memberlakukan kembali babak pertama sanksi, yang terutama ditujukan pada sektor perbankan Iran.
Tahap kedua sanksi tersebut yang ditujukan ke sektor energi Iran diberlakukan pada 5 November, meskipun Washington menjamin kelonggaran 180-hari buat delapan pembeli terbesar minyak Iran, termasuk Turki.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran menghadapi embargo yang kejam dan tidak adil.
"Embargo dapat menurunkan volume perdagangan kami dan membatasi hubungan kami. Namun, kami dapat membuat rencana yang bagus dan mengubah ancaman ini menjadi peluang," kata Rouhani. P
Presiden Iran mengundang pengusaha Turki umenanam modal di negerinya di bidang energi.
"Kami siap mengalokasikan semua substansi yang diperlukan, pelabuhan, wilayah dan fasilitas buat penanam modal, jika penanam modal Turki mau menanam modal di bidang apa pun di Iran untuk membangun pabrik dan beroperasi di bidang petrokimia," kata Rouhani.
Erdogan mengatakan kunjungan Rouhani merupakan tonggak sejarah dalam perundingan mengenai Kesepakatan Perdagangan Istimewa, yang diperluas.
Erdogan menyatakan pertemuan bilateral mengenai Suriah dan Rusia dan Iran akan berlanjut. Ditambahkannya, "Kita perlu menjamin keamanan regional sehingga kita juga bisa menjamin dan mengembangkan keamanan ekonomi kita." (*/Syam S)