PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk Akan Menerbitkan 11,7 Juta Lembar Saham Seri B
Senin, 28 Oktober 2024, 18:37 WIBBISNISNEWS.id - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk ("GMFI"), anak
usaha Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan pesawat, menyetujui penerbitan saham seri B sebanyak 11,7 juta lembar dengan Rp 25 per lembar saham.
Penerbitan saham seri B ini bertujuan untuk menarik dana sebagai penambahan modal kerja guna memperkuat struktur permodalan dan posisi ekuitas perusahaan.
RUPS LB yang berlangsung pada Kamis (28/10/2024) menyepakati langkah strategis srbagai upaya memperkuat posisi ekuitas perusahaan sekaligus mengoptimalkan penggunaan aset yang ada.
Rencana ini juga didukung oleh penyertaan modal non-tunai (inbreng) oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, berupa aset tetap sebesar Rp418 miliar.
Direktur Utama GMFI Andi Fahrurozi, menjelaskan, seluruh hasil penjualan saham Seri B nantinya difokuskan untuk pengembangan usaha.
Dijelaskan, langkah ini merupakan bagian dari
strategi kami untuk memastikan bahwa GMFI memiliki struktur modal yang sehat dan dapat
terus mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.
” Dengan adanya rencana right
issue ini, GMFI akan memiliki fleksibilitas yang lebih baik dalam pengelolaan dan pemanfaatan
aset, khususnya yang terkait dengan aktivitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO),
untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku," ungkapnya.
Dalam agenda RUPSLB, pemegang saham menyetujui beberapa poin penting, di antaranya adalah pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), struktur modal, dan penerbitan saham baru Seri B sebanyak-banyaknya 11,7 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Garuda Indonesia, sebagai pemegang saham utama,
mengambil porsi 89,1 persen dari saham yang diterbitkan tersebut. Selain itu, akan dilakukan
perubahan pada anggaran dasar GMFI terkait penerbitan saham baru.
Proses PMHMETD ini dijadwalkan selesai Desember 2024, yang diharapkan akan
membawa manfaat signifikan, bukan hanya untuk GMFI, tetapi juga untuk seluruh pemegang
saham.
Fahrurozi mengatakan, dengan penguatan modal ini, GMFI akan memiliki kapasitas finansial yang lebih baik untuk menghadapi tantangan industri penerbangan yang semakin kompetitif.
Selain itu, lanjut Fahrurozi, right
issue yang dilakukan akan memberikan pemegang saham peluang untuk mempertahankan
atau bahkan meningkatkan porsi kepemilikan di GMFI.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, GMFI
dapat memaksimalkan penambahan modal ini untuk memperkuat posisi
keuangan dan mendukung pengembangan bisnis ke depannya. Dana yang diperoleh akan
digunakan sebagai modal kerja untuk memastikan kelancaran operasional serta pemenuhan
kebutuhan dasar perusahaan, seperti pembelian bahan baku dan peningkatan pelayanan.
Selain itu, dana tersebut akan mendukung upaya GMFI dalam meningkatkan efisiensi
operasional guna memastikan bahwa standar kualitas perawatan pesawat sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
Andi menambahkan "PMHMETD ini bukan sekadar langkah finansial, tetapi merupakan upaya
strategis untuk memastikan bahwa GMFI memiliki fleksibilitas dalam mengoptimalisasi aset
inti perusahaan. Dengan modal tambahan, kami akan lebih agresif dalam memaksimalkan
efisiensi operasional dan mempercepat investasi di sektor-sektor penting seperti teknologi
MRO, yang akan memberikan dampak jangka panjang terhadap daya saing kami di pasar
global."
Kinerja Keuangan
Pada semester pertama 2024, GMFI mencatat perbaikan kinerja yang signifikan dengan menoreh pendapatan pada 39 Juni 2024 sebesar 216,48 juta dolar AS.
Angka pendapatan tersebut, melampaui
pencapaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 166,91 juta dolar AS. Laba
bersih meningkat menjadi 13,26 juta dolar AS dibandingkan dengan 2,04 juta DLdolar AS pada periode
yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan yang kuat sebesar 548,9 persen.
EBITDA GMFI juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 29 persen menjadi USD 31,72 juta
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023
Hanggar
Terkait pengembanhan usaha, anakbysaha PT Garuda Indonesia ini sedang ancang-ancang mengelola hanggar perawatan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta.
Fahrurozi mengatakan, hanggar di Bandara Halim ini disiapkan untuk menampung pesawat-pesawat white body atau dua narrow body.
Pengelolaan hanggar di Bandara Halim ini merupakan bagian dari seluruh rangkaian program perseroan dalan mengekplorasi kapasitas, terutama dalam menangkap customer dari luar Indonesia.
" Upaya menggiring pasar internasional ke dalam negeri, misalnya kami lakukan ke sejumlah negara di Eropa Timur dan Asia Tengah. Pasar global kami sekarang lebih fokus bagaimana membawa pesawat-pesawat tersebut atau airline tersebut masuk untuk perawatan pesawatnya ke GMF," ungkapnya. (Syam)