Raja Salman Cabut Larangan Wanita Menyetir dan Masuk Gelanggang
Rabu, 27 September 2017, 10:57 WIB
Bisnisnews.id-Para wanita di Arab Saudi kini merasa bahagia, sang raja, Salman bin Abdul Aziz teLah banyak memberikan kemudahan bagi kaum hawa di negeri itu. Diantaraya soal larangan menyetir dan beragam peraturan bagi kaum perempuan untuk masuk ke stadion olahraga, kini telah dicabut.
Artinya, kini kaum hawa di negeri itu sudah bisa menentukan pilihan, mau bawa kendaraan pribadi sendiri atau menggunakan angkutan umum atau taksi, termasuk bebas memasuki stadion olahraga maupun tempat pertunjukan, yang selama ini dikuasai kaum pria.
Penantian yangn sudah cukup lama akhirnya terwujud, setelah adanya desakan agar pemerintah memberikan izin wanita mengemudikan kendaraannya . Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz telah menandatangani kebebasan menyetir bagi kaum hawa.
Surat keputusan raja itu menyebutkan, perempuan akan diizinkan untuk menyetir sesuai dengan hukum Islam. Padahal selama ini, Saudi adalah satu-satunya negara di dunia yang tetap melarang wanitanya menyetir mobil.
Polemik yanng selama ini saling tarik-menarik soal larangan wanita menyetir, kini malah bergeser. Diantaranya menyebutkan, pencabutan larangan wanita menyetir oleh sang raja adalah untuk kepentingan politik 2030, yaitu perubahan norma sosial yang mengekang kebebasan kaum wanita.
Selain soal meyetir mobil, Saudi juga mengubah peraturan larangan bagi wanita untuk masuk ke stadion olahraga da arena pertunjukan musik. Sebelumnya, wanita Saudi tidak diperbolehkan masuk stadion, karena dinilai sebagai wilayah kaum pria. Baik untuk menonton konser musik atau olahraga.
Seperti disebutkan dalam Al Jazeera, Rabu (27/9), dicabutnya larangan wanita menyetir dan masuk stadion, dalam beberapa tahun terakhir ini mendapat kritikan pedas para analis, terutama aktifis wanita internasional. Mereka kerap menyuarakan protes melalui media sosial maupun sengaja melanggar peraturan tersebut.
Protes dalam bentuk sengaja melakukanpelanggaran bagi kaum wanita di Arab Saudi itu, kini berbuah hasil. Meskipun resikonya, sebelumnya banyak wanita di negeri itu ditangkap dan dihadapkan pada proses hukum.
Pada tahun 2016, Alwaleed bin Talal, seorang pangeran Saudi yang berpandangan reformis, menyoroti soal larangan ini. Menurutnya, ini bukan hanya soal hak, tapi juga kebutuhan ekonomi.
Alwaleed kemudian memaparkan biaya yang harus dikeluarkan wanita untuk merekrut supir pribadi atau menggunakan kendaraan umum, yang sangat membebani ekonominya. Miliaran Dollar AS dihabiskan untuk sektor ini.(Syam S)