Ratusan Kilo Meter Rel KA Yang Terkubur Kembali Difungsikan, Lintas Rangkas - Pandeglang Segera Dimulai
Rabu, 01 Oktober 2025, 20:34 WIB
BISNISNEWS.id - Ratusan kilo meter rel kereta api di sejumlah lokasi, seperti Jawa, Sumatera, Banten , sebagian di Jawa Barat yang selama ini tidak aktif akan difungsikan kembali.
Reaktivasi rel tersebut merupakan bagian dari rangkaian program pemerintah dalam membuka akses konektivitas dari satu kota ke kota lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan mobilitas masyarakat.
Memfungsikan kembali atau reaktivasi rel kereta api tersebut merupakan bagian rencana jangka menengah yang terus dilakukan Kementerian Perhubungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Reaktivasi rel kereta api yang kembali dilanjutkan dalam waktu dekat ini, diantaranya lintas Rangkasbitung - Pandeglang yang sudah lama terkubur dan tidak berfungsi.
Rencana itu sendiri akan direalisasikan dalam waktu dekat oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dan PT Kereta Api Indonesia.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Allan Tandiono mengatakan, rencana tersebut sudah dibicarakan ditingkat pusat, dengan Pemda Banten bersama PT.KAI.
" Kami rencanakan tahun ini, targetnya dimulai awal 2026 sudah bisa dilaksanakan. Semua pihak, sudah sepakat, yakni Pemda Banten dan PT KAI,' ungkap Dirjen Allan, dalam media briefing di Jakarta, Selasa (30/9/2025) sore.
Penyediaan sarana dan prasarana ini menjadi bagian penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap angkutan umum massal berbasis rel.
Akses angkutan umum massal kereta api ini, merupakan tindaklanjut hasil pertemuan Gubernur Banten dengan Menteri Perhubungan Dody Purwagandhi beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, Gubernur Banten mengusulkan kepada pemerintah pusat dalam hal.ini Menteri Perhubungan untuk membuka akses angkutan massal dengan menghidupkan kembali rel yang sudah lama tidak berfungsi.
Artinya, ungkap Dirjen Allan, rencana tersebut adalah bagian dari program jangka menengah yang telah disetujui pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Selanjutnya, akan dilakukan pembahasan teknis, misalnya peran Pemda Banten untuk membebaskan rel kereta yang sudah berubah fungsi.
" Pemda tugasnya membebaskan lahan - lahan yang sudah berubah fungsi," jelasnya.
Reaktivasi rel tidur ini adalah kelanjutan dari program memfungsikan kembali rel-rel yang sudah terkubur dan telah dilakukan pemerintah sebelumnya. Seperti di kintasan Sukabumi, Bogor, Padalarang.
Khusus lintas Rangkas - Pandeglang tahun 2026 fokus awal perencanaan teknis dan pembebasan lahan.
"Kan nanti ada penertiban oleh Pemda Banten. Kami akan mengerjakan reaktivasi itu kalau lahannya sudah bebas dan tidak ada bangunan liar di atasnya. Penertiban itu urusan Pemda karena mereka yang punya wilayah," jelasnya.
Kendati demikian, ungkap Dirjen Allan
reaktivasi jalur kereta perlu dilakukan kajian mendalam dan menyeluruh karena menyangkut kebutuhan investasi yang tidak sedikit.
" Kajian itu sangat mendasar dan penting, karena terkait dengan investasi," ungkapnya.
Terpenting dari kegiatan reaktivasi rel kereta api adalah, seberapa besar manfaatnya bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitarnya.
Seperti Rangkasbitung - Padeglang, selain ada kebutuhan transportasi warga yang bekerja dan sekolaj juga untuk kepentingan logistik. Ada kegiatan perdagangan, yang bisa dilayani oleh KAI sebagai operator.
Program reaktivasi rel kereta api itu sendiri sudah dimulai sejak 2017. Diantaranya rel kereta api pada lintasan Bogor - Sukabumi, dilanjutkan - Cianjur - Padalarang - Bandung.
Rute reaktivasi kereta ini saling terhubung dari Jakarta, mulai Stasiun
Gambir - Bogor - Sukabumi. Sebab damoai saat ini masih banyak rel kereta api yang tertidur dan beralih fungsi. (Syam)