Regulator Selidiki Bank Terbesar Australia
Jumat, 11 Agustus 2017, 16:10 WIBBisnisnews.id - Regulator perusahaan Australia mengatakan pada hari Jumat 11 Agustus 2017 bahwa pihaknya akan menyelidiki bank terbesar di negara itu, Bank Commonwealth, terkait dugaan pelanggaran undang-undang pencucian uang dan pendanaan terorisme.
Bank Commonwealth Australia (CBA) telah dibawa ke pengadilan dalam kasus perdata minggu lalu oleh badan intelijen keuangan AUSTRAC atas ketidakpatuhan sistemik secara serius lebih dari 53 ribu kali.
Sekarang regulator Komisi Keamanan Investasi Australia (ASIC) mengatakan sedang menyelidiki apakah bank tersebut mematuhi kewajiban pengungkapan terus menerus dan apakah direksi menjalankan tugasnya berdasarkan Undang-undang Korporasi.
"ASIC telah memulai penyelidikan atas masalah ini dan segala konsekuensi yang terjadi pada hukum yang kami kelola," kata ketua ASIC Greg Medcraft kepada sebuah sidang komite parlemen.
Meskipun tidak secara khusus mengacu pada Bank Commonwealth, Medcraft menekankan pentingnya budaya organisasi di perusahaan jasa keuangan.
"Jika organisasi tidak berperilaku dengan cara yang benar, maka publik dan media yang akan memberitahu, berdampak pada merek dan reputasi mereka," katanya.
Gubernur Bank Reserve Australia, Philip Lowe, memperingatkan komite ekonomi Senat terpisah di Melbourne bahwa perlu ada pertanggungjawaban di sektor keuangan.
"Ini sangat serius. Kami memiliki undang-undang dengan alasan, bank tidak boleh melakukan pencucian uang dan mereka harus tahu siapa yang membuka rekening mereka," katanya dikutip dari Sydney Morning Herald.
"Jika tidak diidentifikasi maka perlu ada pertanggungjawaban melalui pengadilan dan internal melalui organisasi."
Bank Commonwealth bisa menghadapi denda hingga miliaran dolar dari kasus AUSTRAC. Bank ini pada hari Rabu (9/8/2017) membukukan kenaikan laba bersih tahunan 7,6 persen menjadi 7,86 miliar dolar untuk kuartal pertama. (marloft)