Rencana China Larang Mobil Diesel Dan Bensin
Minggu, 10 September 2017, 20:53 WIBBisnisnews.id - China, pasar mobil terbesar di dunia berencana melarang produksi dan penjualan mobil diesel, bensin dan van.
Menteri industri China mengatakan telah memulai penelitian relevan namun belum diputuskan kapan larangan tersebut akan mulai berlaku.
"Langkah-langkah tersebut tentu akan membawa perubahan besar untuk pengembangan industri mobil kita," Xin Guobin mengatakan kepada Xinhua, kantor berita resmi China.
Pasar China memiliki 28 juta mobil tahun lalu, hampir sepertiga dari total global.
Baik Inggris dan Prancis telah mengumumkan rencana melarang kendaraan diesel dan bensin pada tahun 2040, bagian dari upaya mengurangi polusi dan emisi karbon.
Produsen mobil Volvo milik China mengatakan pada bulan Juli bahwa semua model barunya akan menjadi mobil elektrik dari tahun 2019.
Geely, pemilik Volvo di China bertujuan menjual satu juta mobil listrik pada tahun 2025.
Perusahaan mobil global lainnya termasuk Renault-Nissan, Ford dan General Motors, semuanya bekerja mengembangkan mobil listrik di China.
Pembuat mobil berjuang mendapatkan pasar Cina yang sedang tumbuh menjelang diperkenalkannya peraturan baru yang dirancang untuk memerangi pencemaran.
China menginginkan mobil elektrik dan hibrida plug-in yang menyumbang setidaknya seperlima dari penjualan kendaraannya pada 2025.
Proposal tersebut akan mengharuskan 8 persen penjualan mobil elektrik atau hibrida plug-in meningkat menjadi 12 persen di tahun 2020.
Perubahan itu diprediksi akan menciptakan masa-masa penuh gejolak di industri ini.
Pergeseran tersebut juga akan berdampak pada permintaan minyak di China. Saat ini negara tersebut merupakan konsumen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. (marloft)