Salut, Penumpang TransJakarta Tembus 1 Juta Orang Sehari
Sabtu, 08 Februari 2020, 07:42 WIBBisnisNews.id -- Pada minggu pertama Februari ini layanan Transjakarta Busway telah mampu menembus angka di atas 1 juta penumpang per hari. Rekor tertinggi dicapai pada Selasa (4/2/2020) yang mencapai 1.006.579 dan Kamis (6/2/2020) yang mencapai 1.000.131 orang.
"Ini satu capaian yang cukup menggebirakan bagi angkutan umum massal di Kota Jakarta," kata pengamat transportasi dan Direktur Instrans Ki Darmaningtyas di Jakarta.
Dikatakan, eetelah memasuki usia 16 tahun sejak dioperasikan pertama kali pada tanggal 15 Januari 2004 TransJakarta terus meningkat dan makin digemari masyarakat. Dalu jumlah armada saat itu hanya 91 unit saja dan hanya memiliki satu koridor, dengan jumlah penumpang kisaran 80.000 per hari," jelas Tyas, sapaan akrab dia.
Transjakarta Busway yang dioperasikan oleh PT Transportasi Jakarta (PT TJ) sekarang didukung oleh 288 bus gandeng, 901 bus besar tunggal, 276 bus maxi, 289 low entry, 360 bus sedang, dan 1.723 unit bus kecil yang merupakan perbaikan layanan angkot atau sekarang popular disebut Jak Lingko.
Sebagai seorang aktivis transportasi yang turut mendukung pembangunan Transjakarta Busway sejak direncanakan, Tyas komit dan terus menjadi pembelanya ke public saat-saat mendapatkan serangan public (periode 2007-2008).
Diakui Tyas, dia turut gembira atas capaian layanan Transjakarta ini. Tidak mudah menjadi aktivis independen yang mendukung pembangunan busway saat itu, karena itu dicap dengan kekuasaan yang saat itu disorot tajam karena korupsinya.
Tapi dasar dukungan saya, papar Tyas, saat itu sederhana saja. Sebagai pengguna angkutan umum, semakin banyak pilihan moda transportasi itu semakin baik.
"Soal korupsi proyek (di TransJakarta, saya tidak tahu menahu wong saya juga tidak mendapatkan cipratan kok. Saya saat itu sebagai Deputy Director di ITDP justru turut memfasilitasi Pemprov DKI Jakarta untuk perbaikan perencanaan agar busway yang dirancang bisa memenuhi standar sebagai BRT (Bus Rapid Transit)," terang Tyas.
Adalah kebetulan sejarah saja, aku Tyas, kalau sekarang bertugas memantau layanan Transjakarta sehari-hari. Setiap hari, Tyas, naik Transjakarta semua rute dan semua armada agar dapat merasakan layanannya secara langsung dan dapat memberikan masukan secara rutin untuk perbaikan.
Tetap Kawal TransJakarta
Tapi, aku Tyas, ada penugasan atau tidak akan tetap kawal Transjakarta karena itu bagian dari capaian seorang aktivis yang turut mewujudkan mimpi-mimpinya untuk terwujudnya layanan transportasi umum massal yang berkselamatan, aman, nyaman, dan terjangkau.
"Salut, pada Gubernur Sutiyoso (Bang Yos) yang pantang menyerah dari caci maki saat akan membangun busway sejak APBD 2002 lalu. Andaikan saat itu Bang Yos menyerah, maka TJ tidak akan terwujud karena iklim politiknya semakin kurang mendukung," urai Tyas.
Gubernur Fauzi Bowo (Foke) membangun Koridor 11 dan 12, Gubernur Jokowi dan Ahok berhasil meletakkan kelembagaan Transjakarta menjadi BUMD, menambah bus-bus besar, dan membangun koridor 13.
Sedangkan Gubernur Anies memiliki kontribusi besar untuk membenahi angkot yang terintegrasi dengan layanan Transjakarta atau yang disebut Jak Lingko yang ternyata memiliki kontribusi penumpang sampai 25,5% dari total penumpang yang dilayani oleh PT TJ dalam sehari.
"Selain itu juga berkontribusi besar untuk pembenahan korporasinya sehingga sekarang PT TJ telah memiliki GCG (Good Corporate Governance). Gubernur Anies juga berani menggratiskan penumpang Jak Lingko, di tengah persaingan bisnis angkot yang makin ketat," kilah Tyas.
Menurut Tyas, Gubernur Anies Baswedan juga berhasil mengintegrasikan layanan TJ dengan moda transportasi massal lainnya seperti KRL Jabodetabek, MRT, dan LRT, pembenahan halte yg iconic danblebih nyaman, serta akses ke halte yg lbh manusiawi melalui penyeberangan sebidang dengan merobohkan sejumlah JPO.
"Saat ini yg sedang dlm proses pengerjaan adalah pembuatan halte TJ yg terintegrasi dengan stasiun MRT di CSW (depan Gedung ASEAN), dan perluasan kebijakan ganjil genap untuk mendorong orang pindah ke angkutan umum, termasuk TJ," tegas Tyas.(helmi)