Jumlah Penumpang Angkutan Umum Massal di Jakarta Turun
Senin, 30 Maret 2020, 10:53 WIBBisnisNews.id -- Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta melansir arus penumpang angkuan umum massal di Jakarta turun dibanding kondisi normal, paling tidak dibandingkan realsiasi penumpang bulan Januari 2020.
Data bulan Januari 2020, rata-rata penumpang TransJakarta sebesar 840.71 orang/ hari. "Pada akhir Maret turun, masing-masing 26 Maret menjadi 119.537 orang/ hari, dan 27 Maret kmbali turun menjadi 112.116 orang/hari," kata Kadishub Jakarta Syafrin Liputo menjawab BisnisNews.id di Jakarta, kemarin.
Kasus serupa juga pada MRT Jakarta. Pada Januari 2020, rata-rata penumpang yang diangkay mencapai 85.112 orang/ hari. "Sementara, data 26 Maret 2020 penumpang MRT Jakarta hanya 9.395 orang/ hari, dan 27 Maret 2020 kembali turun menjadi 8.685 orang/ hari," kta Syafrin lagi.
Baca Juga
PELAYANAN PUBLIK
Bukan Slogan Murahan, Perlu Langkah Konkret Mengalihkan Pengguna Kendaraan Pribadi ke - Angkutan Umum
PELAYANAN PUBLIK
Halo KA Bandara Apa Khabar ... Mending Naik Taksi Online atau Bus .... Inilah Sebabnya ...
Kondisi Sudah Gawat, Pemerinta Harus Hadir Berikan Insentif ke Pengusaha Transportasi
Selanjutnya, untuk moda LRT Jakarta menurut Syafrin, setiap hari rata-rata mengakut 3.959 orang/ hari pada periode Januari 2020 lalu. Pada akhir Maret, yaitu tanggal 26 jumlah penumpang LRT Jakarta turun menjadi 421 orang/ hari. dan 27 Maret 2020 kembali turun menjadi 377 orang/ hari.
Kondisi serupa juga terjadi penumpang KRL Jabodetabek. Data PT KCI, operator KRL menyebutkan, pada Januari 2020 lalu, penumpang KRL Jabodetabek rata-rata mengangkut 859.079 orang/ hari.
"Pada periode Maret 2020 penumpang KRL terus menurun. Tercatat, tanggal 26 Maret penumpang KRL hanya 265.718 orang/ hari, dan tanggal 27 Maret kembali turun menjadi 244.686 orang/ hari," tukas Syafrin.
Bus AKAP Pulogebang Turun
Sementara, arus penumpang angkutan umum khususnya bus AKAP di Terminal Penumpang Pulogebang, Jakarta Timur sudah turun. Namun, karena statusnya amsih terbuka, maka bus AKAP atau Bus Kota masuk keluar masuk terminal terbesar di Kota Jakarta itu.
"Jumlah penumyang turun flktuatif, antara 20-30% dibandingkan kondisi normal," kata Kabag Ops Terminal Pulogebang Afif menjawab BisnisNews.id di Jakarta, Senin (30/3/2020).
Sejauh ini, pelayanan umum di Terminal Pulogebang masih tetap berjalan normal. Namun harus diakui, sejalan dengan imbauan Pemerintah khususnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar warga tak keluar rumah.
Implikasinya, maka arus penumpang kendaraan umum khususnya matra transportasi darat di Kota Jakarta ikut menurun.(helmi)