Satlak Prima Resmi Dibubarkan, KONI Pikul Tugas Berat
Sabtu, 21 Oktober 2017, 08:29 WIBBisnisnews.id – Sesmenpora Gatot S Dewobroto undang perwakilan kantor Wapres, Kemenko PMK, KONI, dan Deputi 4 Kemenpora terkait dalam Perpres pembubaran Satlak Prima.
Gatot mengatakan, keseriusan pemerintah terkait terbitnya Perpres pembubaran Satlak Prima. “Kami sampaikan fungsi Satlak Prima kini sebagian telah dikembalikan kepada Kemenpora dan ada pula yang langsung dibebankan kepada induk cabor seperti, penetapan kriteria, promosi, degradasi, sport science, dan pelatihan,” ujar Gatot S Dewobroto.
Kini KONI yang memiliki peran besar sesuai amanah dari Perpres dimana isi dalam Perpres tersebut KONI harus dapat membantu Menteri Pemuda dan Olahraga dalam berkordinasi mengenai pencapaian target Asian Games 2018
“Kami tegaskan KONI tidak mengambil alih Satlak Prima melainkan hanya membantu Menteri untuk kewajiban peningkatan prestasi olahraga, masih ada koordinasi lebih lanjut nantinya antara pemerintah dengan KONI agar terlihat mapingnya,” tambah Gatot di Gedung Kemenpora, Kamis (19/10/2017).
Terkait anggaran yang akan langsung dibebankan kepada PB cabang olahraga, Sesmenpora mengatakan pihaknya akan mengacu pada Perpres yaitu induk cabang olahraga memiliki kewenangan yang cukup dibandingkan sebelumnya artinya anggaran akan langsung dari Kemenpora ke induk cabang olahraga terkait.
“Harapannya, supaya tidak mengganggu persiapan atlet menuju Asian Games 2018. Mengingat waktu yang mepet, pemberlakukan isi Perpres tidak akan menunggu awal 2018. Kita akan segera melakukan percepatan untuk menindaklanjuti perubahan dalam substansi Perpres. Sedangkan fungsi optimalisasi pengawasan pengendalian dan evaluasi kemungkinan akan diambil alih KONI,” ucap Gatot
Sementara itu Ketua KONI Pusat Tono Suratman menyikapi secara tenang terkait peralihan fungsi Satlak Prima ke KONI. “Kami akan melanjutkan tugas-tugas dari Satlak Prima sambil menunggu arahan dari Bapak Menpora, program ini telah berjalan sejak 2010 di tengah jalan ada perbaikan dan optimalisasi terhadap pelatih, atlet maupun menejernya bahkan PB-PB saat ini telah membuat program cerdas menghadapi Asian Games tahun depan,” ujar Tono Suratman. (Rayza Nirwan)