Satu Lagi Korban Tenggelamnya KMP Bandeng Ditemukan Kapal Patroli KNP Tidore
Sabtu, 18 Agustus 2018, 15:15 WIBBisnisnews.id - Kapal patroli KNP. 375 Tidore milik Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Soa Sio kembali menemukan dan mengevakuasi satu dari lima orang penumpang KMP. Bandeng atas nama Nanda yang menghilang, Sabtu (18/8) pukul 12.30 WIT.
Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi mengatakan korban ditemukan oleh Kapal Patroli KNP. 375 Tidore pada posisi 02'18"875'"N/127'47"156' dalam kondisi selamat namun lemah.
"Saat ditemukan kondisinya lemah sehingga petugas kami segera membawanya ke Tobelo," ujar Junaidi Sabtu (18/8) di Jakarta.
Penemuan korban tersebut menambah jumlah penumpang yang berhasil diselamatkan dari tenggelamnya kapal KMP. Bandeng menjadi 47 orang.
Sebelumnya sebanyak 45 orang berhasil diselamatkan oleh Basarnas dan kapal nelayan serta 1 orang awak kapal berhasil dievakuasi KNP. 375 Tidore saat kapal KMP. Bandeng dilaporkan tenggelam di Perairan Loloda, Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara pada Rabu (15/8) saat berlayar dari Pelabuhan Tobelo menuju Bitung Sulawesi Utara.
Pada saat ditemukan, 17 orang ditemukan dalam 2 unit Infatable Life Raft (ILR) milik KMP. Bandeng yang keseluruhannya menggunakan life jacket. Sementara 28 orang lainnya ditemukan di 3 unit ILR dalam kondisi selamat sedangkan 1 orang yang dievakuasi oleh KNP. 375 Tidore menggunakan life jacket mengapung di laut.
Menurut Junaidi, Kementerian Perhubungan cq. Ditjen Perhubungan Laut mengerahkan 3 (tiga) unit Kapal Negara (KN) yang terdiri dari 2 unit kapal patroli dan 1 unit kapal kenavigasian ke lokasi tenggelamnya kapal KMP. Bandeng sejak 16 Agustus 2018 lalu.
Hingga kini, kapal KNP. 375 Tidore masih melakukan penyisiran di lokasi kejadian tenggelamnya kapal KMP. Bandeng milik PT. ASDP Indonesia Ferry dan siang tadi berhasil menemukan 1 orang lagi berjenis kelamin perempuan dalam kondisi selamat," ujar Junaidi.
Junaidi menegaskan bahwa cuaca sedang buruk akhir-akhir ini dan meminta seluruh nakhoda untuk memperhatikan faktor cuaca dan kelayakan kapalnya termasuk kelengkapan alat keselamatan pelayaran guna menghadapi cuaca buruk yang dapat terjadi secara tiba-tiba di saat berlayar.
"Cuaca ekstrim sedang terjadi di beberapa perairan di Indonesia, oleh karena itu kami mengingatkan agar selalu memperhatian faktor cuaca sebelum berangkat dan pastikan kondisi kapal laik laut serta dilengkapi alat keselamatan. Utamakan keselamatan pelayaran ketika berlayar," tuturnya. (Ismadi/Syam S)