Sepanjang Senin, Penerbangan ke Manokwari dan Sorong Papua Aman
Selasa, 20 Agustus 2019, 05:57 WIBBisnisNews.id -- Pelayanan navigasi penerbangan di Bandar Udara Rendani, Manokwari, serta Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua, berjalan normal pada Senin (19/8/2019) meski terjadi aksi protes massa beberapa titik di wilayah Kota Manokwari dan Kota Sorong, Papua. Seluruh penerbangan dari dan menuju kedua kota di Papua Barat itu aman.
“Kami sudah menghimpun sejumlah informasi dari Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari Papua bahwa dipastikan aksi protes massa yang terjadi di sejumlah titik di kota Manokwari dan Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua, tidak mengganggu aktivitas pelayanan navigasi penerbangan. Penerbangan tetap berlangsung normal dan aman sejauh ini,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto di Jakarta, Senin (19/8/2019) malam.
Disampaikan Novie, sejak pagi tadi pelayanan penerbangan di Manokwari dan Sorong normal. Sore ini, ada lima penerbangan yang mendapat layanan navigasi, yakni Lion Air dengan nomor penerbangan JT 799 tujuan Sentani-Sorong dialihkan ke Manado; Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ571 dari Manokwari menuju Sorong; serta 3 penerbangan Wings Air (ATR72) dari Sorong menuju Ambon.
Baca Juga
Seperti telah diberitakan Pada Senin (19/8/2019) pagi, massa diketahui menyampaikan protes terkait dugaan persekusi dan rasisme terhadap mahasiswa Papua di sejumlah daerah. Namun akses masuk menuju Bandara Rendani menggunakan jalur-jalur alternatif dan sudah dilakukan penjagaan yang melibatkan petugas keamanan.
Dipastikan, aktivitas penerbangan di Bandar Udara Rendani, Manokwari sejauh ini aman terkendali. Demikian juga untuk Bandara Domine Eduard Osok, Sorong telah dilakukan penanganan massa oleh aparat setempat dan KP3U Bandara.
Novie menambahkan berdasarkan hasil koordinasi dengan Kepala Cabang dan Kepala Unit Kantor Cabang Perum LPPNPI di Sorong dan Manokwari, serta Kepala Otoritas Wilayah IX, saat ini kondisi Bandar Udara masih dalam keadaan aman dan terkendali, begitu pula dengan kondisi peralatan navigasi penerbangan di dua Bandar Udara tersebut.
Menurut Novie, AirNav Indonesia berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan seluruh stakeholer terkait agar tetap siap siaga terhadap situasi yang ada, termasuk rencana kontingensi juga disiapkan.
“Kami sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk semua kondisi, termasuk pengalihan penerbangan. Kita siapkan Bandara Frans Kaisiepo Biak dan Bandara Pattimura Ambon, atau bisa kita arahkan untuk kembali ke Bandara asal. Sebagai tindakan preventif, antar Air Traffic Service Unit terus melakukan koordinasi,” jelasnya.
Ditambahkan Novie, AirNav siap mendukung upaya pemulihan keamanan oleh pemerintah dengan mengoperasikan layanan di luar jam operasinya. “Bersama dengan bandara, bila jam operasi diperpanjang untuk mendukung lemulihan keamanan, kami siap,” tegasnya.(helmi)