Separuh Anggaran Kementerian ESDM Untuk Pembangunan Fisik Yang Sentuh Masyarakat
Rabu, 14 Agustus 2019, 20:14 WIBBisnisNews.id -- Wamen ESDM Arcandra Tahar menegaskan bahwa hampir separuh anggaran dari Kementerian ESDM tahun 2019 memang dipergunakan untuk program fisik yang menyentuh langsung kepada masyarakat, dan tagline yang diusung oleh Kementerian ESDM. Mereka adalah Energi Berkeadilan, dan keadilan tersebut bukan hanya untuk masyarakat di Pulau Jawa atau di perkotaan, melainkan keadilan untuk saudara-saudara di daerah 3T, khususnya di wilayah timur Indonesia.
"Ada beberapa program kerja Kementerian ESDM yang bersinggungan dengan Nusantara Sehat, salah satunya adalah tentang listrik di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) Indonesia," kata Wamen ESDM Arcandra Tahar dialog program Nusantara Sehat bersama Menkes Nila J. Moeloek, kemarin.
Dikutip dari data Kementerian ESDM menyebutkan, alokasi anggaran Kementerian ESDM tahun anggaran 2019 sebesar Rp4,98 triliun. Alokasi dana tersebut untuk manajemen dan pelaksanaan tugas teknis di KESDM sebesar Rp342,45 miliar.
Anggaran untuk pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur KESDM sebesar Rp64,76 miliar. Sedangkan untuk pengelolaan energi baru terbarukan dan konservasi energi senilai Rp1,19 triliun.
Ditjen Migas sebesar Rp 1,17 triliun yang digunakan untuk program pengelolaan dan penyediaan migas. Ditjen Tenaga Kelistrikan Rp 97,53 miliar untuk pengelolaan ketenagalistrikan, Unit Ditjen Minerba Rp 294,01 miliar.
Dikatakan Wamen ESDM, bahwa target rasio elektrifikasi untuk rumah tangga di seluruh Indonesia pada akhir tahun ini sebesar 99%. Dalam 5 tahun ke belakang, sudah ada peningkatan rasio elektrifikasi hampir 15%, dimana update terakhir semester I 2019 ini rasio elektrifikasi sudah mencapai 98,8%.
"Sementara, 5 tahun yang lalu, rumah yang berlistrik di indonesia hanya 84% di 2014, sekarang alhamdulillah sudah 98,8% rumah berlistrik di indonesia," jelad Arcandra lagi.
Lampu Tenaga Surya
Arcandra menambahkan, Kementerian ESDM juga mempunyai program untuk rumah tangga di daerah yang belum ada saluran listrik dari PLN dengan memberikan paket Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Tahun 2017 Kementerian ESDM telah menggelontorkan 79.556 paket LTSHE kepada masyarakat, 172.996 paket LTSHE di tahun 2018, dan menargetkan memberikan 100.546 paket LTSHE di tahun 2019 ini.
"Kita berikan paket LTSHE untuk satu rumah tangga yang berisikan panel surya, 2 buah lampu serta 1 stop kontak untuk charge handphone. Mohon kiranya kami di kementerian ESDM diberikan datanya jika ada rumah yang belum dialiri listrik PLN, sehingga adik-adik di lapangan tetap bisa bertugas pada malam hari," tambahnya.
Program lain yang bersinggungan dengan Nusantara Sehat, menurut Arcandra adalah sumur bor air tanah. Ia meminta kepada peserta Nusantara Sehat agar menyampaikan kepada Kementerian ESDM jika di daerah penugasannya tidak ada air.
Pasalnya, daerah-daerah di Indonesia banyak yang air permukaannya tidak tersedia, sehingga Kementerian ESDM melakukan pengeboran air dalam, yaitu sekitar 80-120 meter untuk menggali sumur, dimana 1 sumur bor ini bisa menghidupi kebutuhan 3.000-4.000 orang.
"Program ini sudah berjalan beberapa tahun Hingga tahun 2018 Kementerian ESDM sudah memasang sumur bor sebanyak 2.288 titik, dan 2019 ditargetkan pengeboran sumur sebanyak 650 titik," pungkasnya.(helmi)