SKK Migas dan Pertamina Hulu Mahakam Komit Tingkatkan Efisiensi dan Inovasi Baru Untuk Optimalkan Produksi Migas
Rabu, 11 September 2019, 06:35 WIBBisnisNews.id -- SKK Migas bersama dengan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM), selaku operator di Wilayah Kerja Mahakam, membuat terobosan dan inovasi rancangan pada produk Wellhead & X-Mas Tree yang lebih efektif dan efisien dengan memanfaatkan industri dalam negeri. Penandatanganan Kontrak Provision of Wellhead & X-Mas Tree Material Equipment and Services dengan PT Imeco Inter Sarana (Imeco), telah dilaksanakan di Jakarta, kemarin.
Direktur Utama PHM Eko Agus Sardjono mengatakan, tantangan pengembangan lapangan di Mahakam adalah cadangan minyak dan gas yang semakin marginal. "Oleh karenanya, perlu terobosan dan inovasi rancangan produk Wellhead & X-Mas Tree yang lebih efektif dan efisien agar pengembangan lapangan di wilayah kerja Mahakam lebih ekonomis," tutur Eko.
Dalam buku Apresiasi Produk Dalam Negeri Migas, Wellhead & X-Mas Tree yang dibutuhkan ini merupakan barang kategori Non-Wajib pada saat tender. Namun dengan semangat mengutamakan produk dalam negeri, hasil pengadaan membuahkan komitmen capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 28,74%, lebih tinggi dari batasan minimal TKDN yang disyaratkan 10%.
Selain itu, untuk melaksanakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri, melalui pendandatanganan kontrak ini SKK Migas telah membuktikan bahwa pemberdayaan industri dalam negeri tidak selalu memerlukan preferensi harga. Hal itu terbukti dengan adanya efisiensi sebesar US$9,2 juta atau Rp 138 miliar dari anggaran yang disetujui SKK Migas.
"Pemberdayaan industri dalam negeri tidak harus mahal maupun dengan pemberian preferensi harga, yang penting adanya semangat kolaborasi dan kerjasama diantara semua pihak, maka efisiensi pasti didapat," ujar Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi.
Ia menambahkan, SKK Migas akan terus mendorong agar dalam pelaksanaan kontrak ini PHM dan Imeco terus meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan bahan baku dalam negeri sehingga kandungan lokal dapat mencapai 42% atau melebihi target (roadmap).
“Mereka telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri Indonesia,” tambah Erwin.
Selain itu SKK Migas mengajak dan mendorong KKKS untuk selalu berperan aktif dalam memberdayakan dan mengembangkan penyedia jasa (vendor) dalam negeri sesuai dengan ketentuan Pedoman Tata Kerja (PTK) Nomor 007 tentang Pengadaan Barang dan Jasa KKKS.
Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Tunggal menyebutkan bahwa dalam upaya peningkatan kapasitas nasional harus tetap memperhatikan harga yang wajar serta memenuhi standar kualitas dan waktu pengiriman. Hal tersebut merupakan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi di wilayah kerja Mahakam agar sesuai target pemerintah.
“SKK Migas mendorong adanya peningkatan kapasitas nasional dalam mendukung kegiatan usaha hulu migas, namun tetap harus memperhatikan harga yang wajar, memenuhi kualitas produk serta waktu pengiriman yang tepat,” tegas Tunggal.(helmi)