Sulit Ulang Juara Umum, Indonesia Bidik Lima Besar
Minggu, 07 Mei 2017, 21:23 WIBBisnisnews.id - Kontingen Indonesia pernah menjadi juara umum pada Islamic Solidarity Games (ISG) di Palembang 2013. Prestasi tersebut akan sulit dipertahankan pada ISG di Adjarbaijan, 13-22 Mei 2017.
Hal iti diungkapkan Chief de Mission (CdM) Kontingen Indonesia, Alex Noerdin kepada wartawan pada acara pelepasan kontingen di Hotel Atlet Century, Minggu (7/5/2017). "Cukup sulit mempertahankan gelar juara umum yang pernah diraih di ISG 2013. Target kita mudah-mudahan bisa masuk 5 besar saja," katanya.
Di ISG kali ini, Indonesia akan menerjunkan 105 atlit terdiri dari 65 atlit putra dan 40 atlit putri. Mereka akan tampil di 14 cabang olahraga (cabor) dari 20 cabor yang dipertandingkan. Yakni, selam, renang, atketik, para athletic, senam artistik dan senam ritmik, judo, karate, menembak, taekwondo, angkat besi, wushu, polo air, dan basket ball 3 on 3.
Secara terpisah, Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Achmad Soetjipto mengatakan peluang mempertahankan gelar juara umum cukup berat karena jumlah cabor olahraga yang dipertandingkan di ISG Adjarbaijan berbeda dengan pada saat Indonesia menjadi tuan rumah ISG 2013. Begitu juga materi atlet yang diterjunkan berbeda dengan sebelumnya.
Keikutsertaan Indonesia di ISG, kata Achmad Soetjipto, cukup penting. "dalam upaya mengukur kemampuan atlit Indonesia yang bakal dipersiapkan menuju Asian Games 2018. "Di ISG, atlit Indonesia bukan hanya menambah pengalaman bertanding internasional, tapi menguji kemampuan yang mereka miliki dan menganalisa calon lawan-lawan yang bakal dihadapi pada Asian Games 2018," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang melepas kontingen Indonesia menyampaikan harapan Menpora Imam Nahrawi yang meminta seluruh atlit tampil maksimal. "Berjuanglah demi Merah Putih. Itu pesan yang disampaikan pak Imam Nahrawi," katanya. (Gungde Ariwangsa)