Sumur YYA-1 Ditutup, Pertamina Fokus Pemulihan Wilayah Terdampak
Minggu, 29 September 2019, 05:26 WIBBisnisNews.id -- PT Pertamina kini lebih fokus kepada pemulihan dampak lingkungan dan sosial bagi masyarakat terdampak. Hal itu menyusul setelah berhasil melakukan penutupan sumur YYA-1 pada kedalaman 2.730 meter yang merupakan safe point.
"Pemulihan dampak lingkungan dan sosial masyarakat dilakukan melalui berbagai program CSR dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama. Program CSR yang dijalankan mencakup 4 aspek utama yakni lingkungan, kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi," kata Vice President Relations Pertamina Hulu Energi, Ifki Sukarya kepada pers di Jakarta.
Dikatakan, PHE ONWJ bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk perguran tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, serta penggiat lingkungan hidup, bergandengan tangan, untuk memulihkan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Di bidang lingkungan hidup, lanjut Ifki, PHE ONWJ akan melakukan penanaman dan pemeliharaan 83.000 mangrove di tiga wilayah yakni Karawang, Bekasi dan Kepulauan Seribu.
"Pemulihan mangrove melibatkan kelompok masyarakat terdampak dan LSM serta stakeholder sebagai pelaku utama dalam pembibitan mangrove," ujar Ifki lagi.
Jadi Objek Wisata
Ke depan, menurut Ifki, PHE ONWJ akan menjadikan kawasan mangrove sebagai pusat wisata, karena itu masyarakat juga akan diberikan pelatihan usaha magrove serta dibentuk kelompok-kelompok wisata.
Selain mangrove, PHE ONWJ juga akan melakukan konservasi terumbu karang untuk menjaga ekosistem bioata laut. Saat ini, PHE ONWJ bekerjasama dengan perguruan tinggi dan LSM telah menyiapkan sekitar 804 modul Honai untuk konservasi terumbu karang.
“Untuk konservasi terumbu karawang, akan dibangun Central Pelatihan Terumbu Karang yang ditujukan untuk para nelayan, pembudidaya serta masyarakat pesisir dan penggiat lingkungan hidup,” papar Ifki.
Di bidang kesehatan, PHE ONWJ bekerjasama dengan Pertamedika terus memberikan layanan kesehatan di wilayah terdampak dengan menerjunkan 10 dokter, 69 paramedik dan 5 ambulance yang tersebar di 10 Posko Kesehatan. Secara kumulatif sejak dibuka layanan kesehatan, total masyarakat yang telah melayani mencapai 26.800 pemeriksaan warga.
Untuk membantu kesehatan ibu hamil dan balita, PHE ONWJ bekerjasama dengan bidan desa, puskesmas dan posyandu telah memberikan 80 paket makanan tambahan bergizi serta pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan balita."Program penyuluhan, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian makanan tambahan melalui posyandu akan dijalankan di desa terdampak lainnya," tegas dia.(helmi)