Sumut Dan Aceh Ambisi Jadi Tuan Rumah PON 2024
Sabtu, 10 Juni 2017, 00:33 WIBBisnisnews.id - Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam siap mencatat sejarah dalam perjalanan olahraga Indonesia dengan menjadi tuan rumah bersama perlaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON). Kedua daerah itu telah mendeklarasikan diri untuk menjadi tuan rumah bersama PON Tahun 2024.
Deklarasi dilakukan kedua daerah pada bulan suci Ramdhan Jumat (9/6/2017) di Gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Senayan, Jakarta. Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis dan Ketua Harian KONI Aceh, Kamarudin Abu Bakar yang didampingi Kadispora kedua daerah mencetuskan deklarasi itu usai beraudensi dengan Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman.
"Sumut dan Aceh akan berjuang bersama-sama saat bidding tuan rumah PON 2024 nanti. Kalau bisa menang, ini akan jadi sejarah pertama kali bahwa dua provinsi menjadi tuan rumah bersama. Itu dilakukan oleh Sumut dan Aceh," kata John Ismadi Lubis di hadapan puluhan wartawan media cetak, elektronik, dan online.
John menjelaskan, pelaksanaan tuan rumah bersama PON ini bisa menjadi salah satu solusi mempercepat pemerataan pembangunan sarana olahraga di berbagai daerah di Tanah Air. Jika hanya satu daerah yang menjadi tuan rumah maka dibutuhkan waktu 120 tahun untuk menjadi pelaksanan PON lagi.
"Sumut sudah pernah menjadi tuan rumah PON tahun 1953. Bila nanti terpilih bersama Aceh maka kami butuh waktu 71 untuk kembali menjadi tuan rumah PON," ucapnya.
Untuk mewujudkan misi bersejatah menjadi tuan rumah bersama itu maka Sumut dan Aceh sudah melakukan koordinasi membentuk Sekretariat Bersama. Kemudian KONI Sumut dan Aceh akan menguatkan lagi langkah-langkah yang dibutuhkan. Setelah itu Gubernur kedua daerah akan membuat nota kesepakatan menjadi tuan rumah bersama PON 2024.
"Kami akan mendaftar bersama nanti. Setelah itu kami akan bergerilya keliling Indonesia untuk mencari dukungan menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional 2024," kata Kamarudin Abu Bakar.
Dia menambahkan, pihaknya terus berupaya untuk bersiap diri termasuk melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk dengan pihak keamanan. "Semua sudah tahu. Aceh sekarang aman dan damai. Jadi jangan khawatir. Nanti kita percayakan semua ini pada aparat keamanan," kata Abu Bakar menambahkan.
Pendaftaran bidding menjadi tuan rumah PON 2024 dibuka pada September. Bagi calon diwajibkan membayar uang pendaftaran sebesar Rp1 miliar kepada KONI Pusat. Adapun bidding sendiri baru akan digelar pada 2018.
Baik John Lubis maupun Abu Bakar berharap tidak akan ada daerah lain menjadi pesaing Sumut dan Aceh. Bahkan mereka mengharapkan seluruh daerah lainnya mendukung upaya bersejatah Sumut dan Aceh itu.
"Kami tidak ingin bersaing. Kami meminta kerelaan daerah lain untuk memberikan jatahnya kepada kami. Saat ini kami fokus untuk mengadaan uang pendaftaran dan jaminan yang akan dianggarkan di APBD di masing-masing provinsi," ungkap John menambahkan.
Rencananya, bila mereka memenangkan bidding, maka PON 2024 akan bertajuk PON Sumut-Aceh dan akan digelar di 16 kab/kota di dua provinsi tersebut. Dengan jarak tempuh yang tidak lebih dari 80 km.
Terkait dengan pembagian cabang olahraga, John Ismadi Lubis menegaskan bakal akan dibagi rata. Saat ini, cabang olahraga yang sudah menjadi anggota KONI sudah 58 cabang. Jumlah ini cukup besar jika PON hanya dilakukan di satu kota seperti sebelum-sebelumnya.
"Sumut-Aceh akan mencetak rekor dengan menjadi tuan rumah bersama pertama untuk pelaksanaan PON. Untuk Sumut, kami juga akan mengulang sejarah karena pada 1953 juga sudah pernah menjadi tuan rumah. Jika terpilih, butuh waktu 71 untuk kembali menjadi tuan rumah PON," katanya menegaskan. (Gungde Ariwangsa)