Tanpa “Green Light” Pemerintah, PB PABBSI Segera Gelar Pelatnas
Kamis, 21 Desember 2017, 23:46 WIBBisnisnews.id - Tanpa ‘green-light’ dari pemerintah, Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi/Berat dan Binaraga Seluruh Indonesia (PB PABBSI) segera lakukan Pelatnas, yang tak hanya untuk Asian Games 2018, tapi untuk pelapis utama.
“Kami tak ingin kehilangan waktu, tanpa menunggu pendanaan dari pemerintah, bertekad memulai Pelatnas bulan Januari 2018 dengan biaya sendiri,” ujar Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono usai Rakernas di Jakarta akhir pekan kemarin.
Menurut Djoko, jika kami tunggu pendanaan dari pemerintah yang merencanakan Pelatnas Asian Games mulai Januari 2018, ternyata tidak terealisasi, tentu jadwalnya mundur lagi dan akan kehilangan waktu. Sedangkan pembinaan prestasi selain membutuhkan dana, juga waktu yang cukup, tidak bisa instan.
Walau harus dengan menalangi pembiayaan Pelatnas lebih dulu, menurut Djoko, hal itu tidak masalah karena pengurus cabang olahraga dan pemerintah punya tanggung jawab masing-masing.
“Kami beruntung memiliki Ketua Umum seperti Rosan P. Roeslani yang komitmen dan konsisten terhadap pembinaan prestasi. Sehingga sepanjang tahun 2017 kami tidak kesulitan, tersedia dana yang cukup sebesar Rp. 2,9 milyar. Tentu kami menggunakannya secara efisien sehingga hasilnya maksimal,” kata Djoko.
Namun, walau PB PABBSI terlihat ‘all-out’ dalam pembinaan sebenarnya tidak spesifik untuk menghadapi Asian Games 2018 saja. “Sebagai cabor yang telah memiliki prestasi di tingkat Olimpiade, tentu kami tidak boleh melupakan penyiapan atlet untuk ajang tertinggi tersebut,” tutur Djoko.
“Tanggung jawab kami berat, ibarat pohon kami sudah tinggi dan bangsa kita sangat berharap angkat besi dapat berbicara banyak dengan meraih medali di Asian Games maupun Olimpiade. Karena itu bersamaan dengan Pelatnas Asian Games, kami juga harus menyiapkan atlet-atlet pelapis untuk Olimpiade, dan tidak gampang mendapatkan atlet pelapis,” tambah Djoko.
Sepanjang tahun 2017 ini saja, menurut Djoko, PB PABBSI telah tiga kali menggelar kejuaraan tingkat remaja, namun belum dapat menemukan atlet pelapis yang dapat diandalkan. Sebagai contoh, hingga saat ini belum ditemukan atlet yang menjadi regenerasi Eko Yuli Irawan, peraih medali emas Kejuaraan Angkat Besi Dunia Yunior di Praha, Republik Ceko tahun 2007,
“Karena itu kita tidak semata-mata melakukan Pelatnas Asian Games saja tapi kita manfaatkan juga untuk menyiapkan atlet pelapis, setidaknya ada lima atlet pelapis utama,” tegas mantan Komandan Korp Marinir TNI-AL ini. (Rayza)