Tegaskan Bisnis Etis Jujur, AS Tetapkan Lima Bersalah
Rabu, 08 November 2017, 09:50 WIBBisnisnews.id - Amerika Serikat pada hari Selasa 7 November mengumumkan tuntutan pidana terhadap lima orang yang dituduh terlibat dalam skema penyuapan untuk membantu Rolls-Royce (RR) memenangkan kontrak terkait energi di Kazakhstan.
Tuduhan telah membuktikan empat bersalah, mengikuti penyelesaian 800 juta dolar antara RR pada bulan Januari dengan otoritas AS, Inggris dan Brasil atas tuduhan korupsi.
Lebih dari 40 negara telah menerima sogokan untuk memenangkan bisnis namun kejahatan model tersebut paling sering dihukum di Amerika Serikat dan Eropa Barat.
AS sering menegaskan yurisdiksi mengenai korupsi yang melibatkan Amerika Serikat, terkait bisnis yang berbasis di Amerika Serikat atau yang sahamnya diperdagangkan di sana.
Kenneth Blanco, kepala divisi kriminal Departemen Kehakiman AS, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tuduhan tersebut menunjukkan bahwa AS akan menahan orang atas kejahatan perusahaan, dan bukan hanya mencari denda dan penyelesaian.
"Kasus ini merupakan langkah penting lainnya untuk meratakan lapangan bermain bagi semua bisnis yang etis dan jujur," tambahnya dikutip dari AFP.
Di antara mereka yang dituntut dalam dokumen pengadilan pada hari Selasa adalah Petros Contoguris dari Yunani yang dituduh melakukan 7 pelanggaran Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) lewat 10 tuduhan pencucian uang.
BACA JUGA : Fakta Menarik Di Balik Kisah Garuda Bersama Rolls Royce
Contoguris diyakini berada di luar Amerika Serikat, menurut Departemen Kehakiman.
Mantan eksekutif senior Rolls-Royce James Finley dari Inggris dan saat ini tinggal di Taiwan, telah mengaku bersalah atas tuduhan terkait FCPA pada bulan Juli.
Karyawan Rolls-Royce Aloysius Johannes Jozef Zuurhout dari Belanda dan Andreas Kohler dari Austria, juga mengaku bersalah pada bulan Juni.
Keith Barnett dari Houston, Texas, telah mengaku bersalah pada bulan Desember tahun lalu, menurut Departemen Kehakiman.
Jaksa mengatakan kelima orang tersebut berkomplot untuk membayar suap bagi Rolls-Royce Energy Systems Inc, anak perusahaan Rolls-Royce plc milik Inggris.
Surat-surat pengadilan mengatakan para terdakwa menggunakan perusahaan Contoguris untuk menyamarkan suap dari Rolls-Royce kepada setidaknya satu pejabat asing sebagai komisi untuk memenangkan kontrak dengan Pipa Gas Asia LLP, persekongkolan dari tahun 1999 sampai 2013 yang melibatkan koruptor pembayaran Rolls-Royce di sejumlah negara.
Asia Gas Pipeline telah diciptakan untuk membangun jaringan pipa antara Asia Tengah dan China dan kontrak Rolls-Royce senilai 145 juta dolar pada tahun 2009. (marloft)