Terminal 1 - C Soetta, Sekarang Lebih Nyaman
Jumat, 24 Februari 2017, 17:49 WIBOleh Arista Atmadjati SE MM, Analis penerbangan UGM
Bisnisnews.id - Setelah beberapa hari lalu saya menulis kondisi terminal 2F badara Soekarno-Hatta soal bangkrutnya sejumlah outlets dan lounge executive setelah ditinggalkan Garuda Indonesia yang pindah ke terminal 3 Ultimate (3U).
Asumsinya kita, tentu setelah ada terminal 3U, akan segera tamat beberapa outlets di terminal 1 A - F. Beberapa hari lalu saya menggunakan maskapai LCC yang melakukan boarding dari Terminal 1C di bandara Soetta. Sekilas waktu di luar area check in, outlets,kantin makanan masih lengkap, bahkan kantin di terminal 1C cukup ramai tanda geliat non aero (food and baverage) masih cukup menguntungkan bagi pebisnis.
Saya pun turun dari taxi untuk membeli minuman kemasan. Alhasil setelah saya tanya, yang sebelumya Rp 4000 Rp 10.000, ternyata sekarang harganya sudah Rp 15.000 atau naik lima kali lipat dari sebelumnya. Artinya harga minuman dan makanan tidak jauh berbeda dengan harga terminal full service.
Maka tidak heran bila banyak pebisnis kantin masih bertahan dan berkembang baik di terminal 1C. Lalu saya pikir mending saya beli minuman di mesin self service. Di mesin minuman kaleng teh hanya Rp 5000, dan air mineral Rp 10.000.
Lalu saya pikir sudahlah minum di satu-satunya lounge di 1c saya ingat ada. Setalah pemeriksaan x-ray saya melakukan check in ke Yogyakarta. Nampak dalam area konter check in saya lihat yang tersedia hanya check in counter Batik air dan Citilink. Padahal di counter sales depan saya juga melihat konter sales maskapai lain, seperti Triggana Air dan Kal star. Namun memang frekuensi penerbangannya tidak banyak, hanya ke Kalimantan dan beberapa kota di sumatera.
Setelah melakukan check in, saya naik keatas dengan escalator ke lantai 1 guna melakukan proses menunggu di waiting room terminal 1c, wowo, waiting room di 1c sekarang keren, nyaman, dan di beberapa tempat duduk yang comfortable posisi melingkar, arah kekanan setelah naik dari escalator, di ujung juga dilengkapai beberapa anjungan ATM.
Beberapa outlet pakaian, parfum, cafe mini juga komplit tidak satupun space kosong. Padahal di 1C ini hanya melayani dua maskapai, yakni Batik air dan Citilink. Namun, jelas bisnis non aero utamanya outlets dan kantin berkembang baik di 1c.
Sayang, di terminal 1 C hanya ada dua lounge yang ukurannya tidak terlalu besar. Ditengah-tengah ada beberapa meja untuk tamu yang akan makan semacam food court dengan beberapa mini resto di sekelilingnya. Makan porsi sederhana dan teh manis, bisa merogoh kocek rp.50.000 untuk mengganjal perut agar tidak masuk angin.
Waiting room dan foodcourd di terminal 1 C terlihat baru dan bersih serta convinience karena ada stop kontak untk merecharge handphone, namun jangan lupa charger anda bawa sendiri. Kalau saya merasakan atmosphere bisnis kantin, outlet pakaian parfum, kantin di terimanl 1C lebih bergairah daripada di 2F.
Setelah makan saya melakukan proses booarding, setelah beres boarding saya mendapat kan terbang melalui gate C3 ..wow di dalam menuju boarding gate saya justru melihat mesin minum self service saya hitung ada enam mesin minuman. Karena saya naik LCC maskapai yang tidak menyediakan minuman, saya-pun menuju mesin self sevice dan membeli minuman kaleng, seharga Rp.5000, beli dua kaleng lumayan untuk menemani penerbangan pendek. (Ari)