Tiga Ton Beras Mulai Disalurkan ke Desa-Desa Terpencil di Sulut
Rabu, 10 April 2019, 17:52 WIBBisnisnews.id - Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut bersama Maritime Research Institute Nusantara (Marin Nusantara) melakukan pengiriman perdana tiga ton beras sebagai tanda dimulainya program kontainer masuk desa.
Beras yang diangkut kapal tol laut KM Logistik Nusantara II itu berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Jawa Timur tujuan Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara, Rabu (10/4/2019).
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mengatakan, tiga tin neras itu diambil dari Bulog untuk Badan Usaha Milik Desa menggunakan mini kontainer agar dapat menjangkau desa-desa di Kecamatan Essang Sulawesi Utara.
"Selanjutnya dari Pelabuhan Bitung, Mini Kontainer akan diteruskan menggunakan kapal KM. Kendhaga Nusantara I sebagai kapal feeder menuju Pelabuhan Melonguane," jelas Wisnu.
Mini kontainer ini berguna untuk menjangkau wilayah-wilayah yang memiliki keterbatasan akses alat bongkar muat di Pelabuhan dan akses jalan raya.
Setelah tiba di Pelabuhan, mini Kontainer dikeluarkan dari kontainer 20 feet dan dinaikan ke kapal perintis KM. Sabuk Nusantara 95 menuju Pelabuhan Essang dan selanjutnya diteruskan ke gudang desa.
"Dengan adanya program kontainer masuk desa tentunya akan mendukung program tol laut dengan skema end to end. Dan dengan program ini diharapkan kehadiran negara akan semakin dirasakan oleh masyarakat utamanya di daerah 3TP (Tertinggal, Terdepan, Terpencil dan Pedalaman) serta dapat menurunkan disparitas harga antara Indonesia bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur," kata Wisnu.
Program kontainer masuk desa diharapkan dapat memastikan ketersediaan berbagai bahan pokok dan penting di wilayah desa yang selama ini belum maksimal.
"Program Kontainer Masuk Desa ini akan mempermudah akses pemasaran hasil komoditas desa ke berbagai wilayah, baik dalam maupun luar negeri yang selama ini menjadi kendala banyak desa di Indonesia sehingga ekonomi desa pun akan tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik,” kata Wisnu.
Terkait program kontainer masuk desa, Wisnu mengajak semua pihak dapat memberikan dukungan penyelenggaraan angkutan logistik melalui Tol Laut.
Dia meminta agar masyarakat optimis dengan keberadaan tol laut yang setiap tahunnya terus menunjukan tren peningkatan dan terus melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan guna menurunkan disparitas harga antara wilayah barat Indonesia dengan wilayah timur Indonesia.
"Keoptimisan dan dukungan dari semua pihak akan menjadikan kekuatan yang luar biasa untuk menyukseskan program tol laut ini sebagai bagian dari konektivitas laut seluruh wilayah di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari tren pencapaian tol laut yang terus meningkat dari tahun ke tahun seperti jumlah trayek dan statistik penurunan harga di wilayah timur Indonesia. Namun demikian, meski ada kekurangan, kami memastikan bahwa Negara selalu hadir untuk masyarakat dan memastikan manfaat tol laut dapat tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat langsung," kata Wisnu.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Marine Service, Eko Hariyadi mengatakan? mini kontainer banyak kelebihan salah satunya adalah bisa dilipat ,dan masuk ke kontainer 20 feet dan mempunyai kapasitas tiga ton per mini kontainer.
"Rencana produksi tergantung permintaan Market ,tapi sanggup memproduksi 1000 container dalam waktu 3 bulan dan tidak perlu ada stuffing dan stripping lagi di Pelabuhan. Bersifat End to End ,dari gudang penjual ke pembeli serta sanggup menjangkau daerah terpencil," tutur Eko. (Syam S)