Tiger Air Bali Bantah Telah Salahi Aturan
Senin, 16 Januari 2017, 02:43 WIBBisnisnews.id - Akhirnya Tiger Air bersuara dan membantah telah menjual tiket 1 arah rute Bali - Australia, seperti yang dituduhkan oleh Dirjen Perhubungan Udara bahwa mereka telah melanggar aturan penerbangan charter.
Dirjen Perhubungan Udara telah mempertahankan keputusannya dan melarang penerbangan Tiger Air pekan lalu. Akibatya, rencana perjalanan ratusan penumpang menjadi kacau.
Tiger Air kemudian diberikan penangguhan hukuman sampai Senin ini, untuk membawa 2.000 penumpangnya pulang ke Australia, dengan syarat tidak ada penumpang dalam perjalanan kembali ke Bali.
Larangan itu pun akan kembali diberlakukan Senin ini, 16 Januari 2017.
"Jika Tiger Airways menegaskan bahwa mereka tidak bersalah, kami akan biarkan mereka membuktikannya. Dan apakah mereka sengaja melanggar aturan, itu yang akan diselidiki," kata Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Agoes Soebagio seperti yang dikutip dari ABC News.
"Penyelidikan Inspektur kami di Bali menemukan bahwa Tiger Air menjual tiket online pada situs web dari Bali ke Australia. Itu adalah pelanggaran perjanjian," kata Agus.
"Peraturan kami belum berubah. Ini murni karena kami menemukan bukti pelanggaran. Jadi saya berharap ini akan meluruskan informasi yang salah dari sisi Australia," katanya lagi.
Regulator penerbangan dan kedutaan Indonesia di Canberra telah menolak pernyataan Tiger Air bahwa hal ini adalah regulasi atau persyaratan administrasi baru.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga mengatakan bahwa hukuman maksimal bagi maskapai adalah pencabutan izin permanen, meskipun negosiasi masih berlangsung.
Pilihannya, Tiger Air bisa melanjutkan lisensi charter yang sudah dimiliki, atau mengajukan permohonan lisensi jadwal yang memungkinkan fleksibilitas dalam penjualan tiket.
Ketika ditanya mengapa regulator justru memberlakukan larangan saat puncak periode liburan, Agus mengatakan karena pelanggaran memang hanya dilakukan baru-baru ini.
"Inspektur kami telah menemukan pelanggaran, itu sebabnya kami mengambil tindakan langsung. Saya pikir itu adil," kata Soebagio. (Marloft/Syam)