Tim Medis Pertamina Jemput Bola Bantu Korban Terdampak Tumpahan Minyak di Karawang
Kamis, 08 Agustus 2019, 06:04 WIBBisnisNews.id -- VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE) Ifki Sukarya menyatakan pasca peristiwa gelembung gas yang mengakibatkan tumpahan minyak di sekitar sumur YYA-1, di pantai utara Karawang. PHE ONWK bersinergi dengan Pertamedika mengirimkan peralatan medis dan tenaga kesehatan untuk warga yang terdampak tumpahan minyak di beberpa desa Karawang, Jawa Barat.
Langkah itu untuk mengantisipasi kondisi emergency telah disiagakan lima ambulance, lima dokter dan 35 paramedis yang disebar di empat posko kesehatan di Desa Cemara Jaya, Desa Sungai Buntu, Desa Sedari, dan Pantai Mutiara.
“Tenaga medis lengkap dengan mobil ambulance Pertamiba yang kita terjunkan akan melayani masyarakat baik di posko maupun secara proaktif melalui layanan jemput bola terutama bagi bagi masyarakat terdampak. Tim medis juga akan melakukan sosialisasi kesehatan, serta daily check up (DCU) kepada para sukarelawan yang membantu dalam pembersihan pantai,” ujar Ifki lagi.
Layanan di Posko Kesehatan, lanjut Ifki, dilengkapi berbagai peralatan medis termasuk dengan alat defibrilasi jantung otomatis yang berfungsi menstimulasi detak jantung bagi yang mengalami gangguan jantung mendadak.
Menurut Ifki, masyarakat di daerah terdampak cukup antusias menyambut kehadiran Posko Kesehatan. Paramedis melayani keluhan kesehatan masyarakat, termasuk berbagai penyakit yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.
“Kita akan terus tingkatkan layanan medis yang dibutuhkan di Posko Kesehatan sesuai dengan kondisi di lapangan. Saat ini dengan peralatan dan paramedis serta obat-obatan yang disiagakan sudah cukup untuk melayani dengan baik,” imbuh Ifki.
PHE ONWJ juga menyambut baik keterlibatan berbagai lapisan masyarakat pesisir sebagai sukarelawan yang ikut berpartisipasi dalam pembersihan pantai, termasuk membantu proses kelancaran operasional Posko Logistik.
Seperti dilansir laman Pertamina.com, sekitar total 1.000 orang menjadi relawan untuk membersihkan tumpahan minyak mentah di wilayah Karawang. Mereka itu merupakan gabungan dari himpunan nelayan atau perangkat desa setempat, serta aparat terkait.
Kelompok masyarakat tersebut berasal dari berbagai profesi seperti nelayan dan aparat desa untuk perlindungan masyarakat. (helmi).