Tim Piala Davis Indonesia Tertinggal 1-2 dari Filipina
Sabtu, 04 Februari 2017, 21:11 WIBBisnisnews.id-Tim Indonesia gagal memenuhi target untuk mencuri kemenangan dari nomor ganda Piala Davis Grup II Zona Asia Oceania di Manila, Filipina, Sabtu (4/2/2017). Pasangan Sunu Wahyu Trijati dan David Agung Susanto harus mengakui keunggulan duet tuan rumah, Treat Conrad Huey/Francis Casey Alcantara. Ganda Merah Putih itu kalah straight set dalam laga di lapangan tanah liat indoor Philippine Columbian Association, 2-6 4-6 4-6.
" Kami sudah berusaha melawan semaksimal mungkin, namun lawan terutama Treat Huey memang memiliki kualitas lebih baik," tutur Sunu Wahyu Trijati.
Treat Conrad Huey, spesialis ganda yang menjadi andalan Filipina itu memang menjadi momok bagi duet Indonesia sepanjang laga berdurasi satu jam 33 menit itu. Petenis kidal yang menemempati peringkat double ke-26 dunia itu sukses menghunjamkan 10 aces alias service tak tertepis lawan, sementara cegatan volinya pun tajam mematikan saat berada di depan net selama laga.
Dengan kekalahan ini, Indonesia tertinggal sementara 1-2 dari tuan rumah Filipina. Untuk memelihara peluang memenangi laga babak pertama perebutan lambang supremasi tenis beregu putra dunia itu kubu Merah Putih harus memenangi partai keempat antara David Agung Susanto menghadapi tunggal utama tuan rumah, Ruben Gonzales.
" Saya yakin mampu mengalahkan Ruben seperti empat tahun lalu dalam sebuah turnamen di Bangkok, Thailand," ujar David yang pada hari pertama berhasil menyumbangkan satu angka kemenangan bagi tim Merah Putih.
Bila David menang, penentuan pemenang dari pertemuan ke-11 antara kedua negara di arena Piala Davis ini akan ditentukan dari partai kelima atau penutup antara dua petenis yang mengalami kekalahan di hari pertama. Yakni Aditya Hari Sasongko berhadapan dengan Alberto Lim.
" Kami, tentu saja, berharap Ruben mampu menang di partai keempat untuk memastikan Filipina lolos ke babak selanjutnya," ucap non-playing captain tuan rumah, Karl Santamaria.
Sesuai aturan Piala Davis, kedua negara memiliki kesempatan untuk mengubah komposisi petenisnya pada hari terakhir. Baik Indonesia atau pun Filipina bisa mengganti petenis tunggal untuk partai keempat hingga satu jam menjelang laga yang dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 waktu setempat atau 12.00 WIB. Sementara untuk nama petenis untuk tunggal terakhir bisa diajukan 10 menit setelah partai keempat usai.
" Kami memang tertinggal 1-2, tapi itu adalah posisi sementara karena pertandingan belum berakhir. Masih ada peluang untuk memetik kemenangan atas Filipina. Dan, peluang itu harus diperjuangkan semaksimal mungkin,” pungkas Suharyadi, pelatih kepala tim Indonesia. (Gungde Ariwangsa).