Transparasi Pembelian Minimalisir Kemungkinan Kecelakaan
Sabtu, 21 Januari 2017, 03:33 WIB
BIsnisnews.id - Dengan angkatan darat, laut, dan udara yang diperlengkapi dan sangat terlatih, Indonesia duduk di puncak ASEAN dalam hal kekuatan militer. Indonesia akan meningkatkan armada udara negara dan jumlah radar pertahanan udara lewat pembelian transparan.
Kepala Angkatan Udara Indonesia yang baru, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, mengatakan ia akan memprioritaskan transparansi saat membeli senjata dan peralatan militer untuk memastikan operasi yang aman.
Ia akan meningkatkan armada udara negara pada tahun 2024 sesuai dengan rencana strategis nasional.
Armada jet tempur usang F-5E / F Tiger II termasuk dalam rencana Tjahjanto untuk diganti dengan model baru pesawat tempur. Ada beberapa kandidat pengganti yaitu JAS39 Gripen (Swedia), Sukhoi Su-35 (Rusia), F-16 Block 60 Viper (AS), dan Eurofighter Typhoon (Airbus-Eropa).
"Langkah awal adalah memiliki program pembelian transparan untuk senjata dan peralatan militer lainnya. Saya percaya bahwa ini dapat menjamin keamanan dan membantu untuk menghindari kecelakaan," kata Tjahjanto.
Dia juga menyatakan Angkatan Udara akan meningkatkan jumlah radar pertahanan udara menjadi 32 dari 20 radar saat ini untuk menghindari pelanggaran wilayah udara Indonesia.
Dia menambahkan bahwa dia akan langsung memantau proses pembelian Angkatan Udara Indonesia, "Manajemen yang baik dari peralatan militer dan kendaraan operasi dapat meminimalkan kemungkinan kecelakaan."
Angkatan Udara Indonesia memiliki 30 Sukhoi-27 buatan Rusia, yang merupakan salah satu jet tempur terbaik, ditambah 36 F-16 buatan AS yang merupakan jet tempur pencegat terbaik di dunia. Lalu ada Golden Eagle trainers KAI T-50 buatan Korea Selatan, Freedom Fighters Northrop F-5 Freedom, Hawk jet trainers buatan British Aerospace (BAE), dan Embraer EMB-314 Super Tucano turbo-prop trainers buatan Brazil. (marloft)