Transportasi Cukup, Pembangunan Ibukota di Kaltim Tak Butuh Dana APBN Yang Besar
Jumat, 20 September 2019, 06:51 WIBBisnisNews.id -- Prasarana Transportasi yang ada di Ibu Kota Baru Negara yang terletak di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), calon ibukota negara baru, sudah cukup memadai. Implikasinya tidak membutuhkan banyak investasi menggunakan APBN.
"Untuk transportasi, tidak mengeluarkan investasi yang terlalu banyak dari APBN karena modal dari Kalimantan Timur prasarana transportasinya sudah relatif baik dan banyak,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau lokasi Ibu Kota baru, kemarin.
Menhub Budi memberikan contoh, Bandara Balikpapan maupun di Samarinda telah dikelola dengan baik oleh PT Angkasa Pura I. Oleh karenanya, tidak memerlukan lagi anggaran APBN untuk pengelolaan maupun untuk investasi pembangunannya.
“Seperti kita lihat tadi bandara itu kita tidak mengeluarkan uang karena di Balikpapan, AP I dengan kemampuannya sendiri bisa (mengelola dan berinvetasi), sedangkan bandara di Samarinda yang tadinya milik Pemda (Kaltim).
"Sementara, Pak Gubernur (Isran Noor) sudah setuju kita buat kerja sama dengan swasta (KPBU). Bila nanti ada bandara ketiga, bisa dibiayai oleh AP I atau swasta sehingga negara tidak mengeluarkan anggaran,” terang Menhub Budi.
Peran Swasta Melalui KPBU
Sementara, disektor transportasi lainnya seperti kereta api, jalan tol dan pelabuhan, Menhub Budi menyebutkan swasta akan turut dilibatkan dalam pembangunannya.
“Pembangunannya bisa dilakukan dengan KPBU. Jadi dengan swasta yang menginvestasikan, jika pun defisit, kita hanya memberikan available payment yang kita bayar secara jangka panjang," papar Menhub lagi.
"Membangun Jalan tol pun pasti feasible karena jumlah penduduk Baikpapan itu banyak sekali, atau kalau yang sudah ada tinggal menggunakan. Kalaupun akan ke Mentawir kita tinggal menambah 20 km bukan suatu jumlah yang banyak. Laut pun begitu, karena untuk pelabuhan, swasta bisa membangun,” tukas Menhub.
Selanjutnya, untuk pembangunan sistem transportasi perkotaan, yang akan digunakan adalah transportasi umum yang bersifat eco friendly. Menurut Menhub yang perlu dibangun pertama sekali adalah kereta api karena KA adalah angkutan yang eco friendly, tepat waktu dan mampu mengangkut orang banyak.
“Harus eco friendly karena ini adalah kota masa depan. Kita harus membangun kota yang berkelanjutan. Kita ingin model smart city dan Smart Mobility yang ramah lingkungan. Pergerakan-pergerakan harus dilakukan dengan angkutan massal berbasis energi listrik. Jika ini terjadi, bukan hanya menjadi ibu kota tapi juga menjadi destinasi wisata. Menurut hemat saya yang perlu dibangun pertama kali adalah kereta api,” pungkasnya.
Sebagai informasi, di kota Balikpapan sudah mempunyai Bandara Internasional yakni Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman dan terdapat 3 (tiga) pelabuhan yakni Pelabuhan Semayang, Pelabuhan Kampung Baru dan Pelabuhan Kariangau. Sedangkan di kota Samarinda terdapat Bandara APT Pranoto dan Pelabuhan Samarinda.
Saat ini, tengah dibangun jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99 km serta rencana pembangunan jalan tol Balikpapan-Banjarmasin sepanjang 560 km.(helmi)