Trump Tuduh Cina Tertangkap Basah Ekspor Minyak Ke Korut
Jumat, 29 Desember 2017, 14:18 WIBBisnisnews.id - Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia sangat kecewa dengan China, menyusul sebuah laporan bahwa mereka mengizinkan minyak dikirim ke Korea Utara.
Dalam tweet, Trump mengatakan China telah tertangkap basah.
Dia mengatakan tidak akan pernah ada solusi yang bersahabat terhadap krisis Korea Utara jika minyak diekspor ke Pyongyang.
China sebelumnya membantah telah terjadi ketidak patuhan sanksi minyak PBB antara China dan Korea Utara.
Pekan lalu, Beijing mendukung resolusi PBB rancangan AS yang mencakup langkah-langkah untuk memangkas impor minyak Korea Utara hingga 90 persen untuk mengekang uji coba rudal balistik Pyongyang yang kontroversial.
Ekspor China terungkap setelah surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo melaporkan bahwa kapal tanker China diam-diam memindahkan minyak ke kapal-kapal Korea Utara di laut.
Mengutip pejabat pemerintah Korea Selatan, ia mengatakan bahwa pengiriman kapal ke kapal secara ilegal telah difilmkan oleh satelit mata-mata AS sekitar 30 kali sejak Oktober.
Seorang pejabat departemen pemerintah AS yang dikutip oleh Reuters mengatakan bahwa transfer tersebut masih dapat terjadi.
"Transfer kapal ke kapal, tetap menjadi perhatian sebagai bagian dari tindakan menghindari sanksi Korut," kata pejabat tersebut.
China, mitra dagang utama Korea Utara, telah berulang kali mengatakan bahwa pihaknya sepenuhnya memberlakukan semua resolusi PBB melawan Pyongyang.
Menanggapi laporan pengiriman minyak dari kapal ke kapal, juru bicara Kementerian Pertahanan China, Ren Guoqiang mengatakan, "Situasi yang disebutkan sama sekali tidak ada."
Juru bicara departemen luar negeri AS Michael Cavey mengulangi seruan agar semua negara memutuskan hubungan ekonomi dengan Korea Utara.
"Kami mendesak China untuk mengakhiri semua ikatan ekonomi dengan Korea Utara, termasuk pariwisata dan penyediaan produk minyak atau minyak bumi," katanya.
Dalam perkembangan lain pada hari Kamis, Dewan Keamanan PBB menolak lagi akses pelabuhan internasional empat kapal-kapal Korea Utara yang diduga membawa barang-barang terlarang, kantor berita AFP melaporkan, sehingga jumlah total kapal yang diblokir oleh PBB menjadi delapan.
Korea Utara sudah dikenai sanksi hukum dari AS, PBB dan Uni Eropa. (marloft)