Tujuh Pelabuhan Implementasikan Inaportnet
Jumat, 06 September 2019, 17:51 WIBBisnisnews.id - Hari ini tujuh pelabuhan implementasikan pelayanan kapal sistem online melalui jaringan aplikasi Inaportnet dan akan Go Live pada Oktober 2019.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan pakta integritas Penerapan Inaportnet oleh Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di tujuh pelabuhan. Yaitu pelabuhan Benoa, Cirebon, Cilacap, Bengkulu, Talang Duku, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.
Selanjutnya, akan dilakukan di Pelabuhan Ternate, Samarinda, Kendari, Bontang, Jayapura, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang, Pekanbaru, Batam dan Pelabuhan Kota Baru.
Sebelumnya sudah ada 17 pelabuhan menerapkan Inaportnet sejak 2016. Yaitu Pelabuhan Belawan, Palembang, Teluk Bayur, Panjang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Tanjung Perak, Makassar, Bitung, Ambon, Banten, Gresik, Sorong dan Dumai.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo yang menyaksikan langsung penandatanganan pakta integritas tersebut menyebutkan, penerapan Inaportnet bertujuan meningkatkan pelayanan kapal dan barang di pelabuhan agar dapat berjalan cepat, valid, transparan, dan terstandar dengan biaya terjangkau sehingga dapat meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia.
Penerapan Inaportnet di Pelabuhan, ungkapnya telah menjadi Quick Win Kementerian Perhubungan, yang akan diterapkan pada seluruh pelabuhan di Indonesia dan dilaksanakan secara bertahap.
“Sistem digitalisasi mau tidak mau harus dilaksanakan secepatnya. Seperti penerapan sistem Inaportnet ini harus segera kita laksanakan di semua pelabuhan dan harus didukung oleh Sistem Internal Kemenhub dan Sistem yang ada pada Badan Usaha Pelabuhan (BUP). Sistem Internal tersebut meliputi Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Pelaut, dan Sistem Informasi Kepelabuhanan,” kata Agus.
Menurut Agus, penandatanganan Pakta Integritas Penerapan Inaportnet ini merupakan bentuk kesungguhan dan komitmen Pemerintah untuk mewujudkan pelayanan pelabuhan yang lebih baik dan berdaya saing tinggi.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mengatakan bahwa sebelum dilakukan penandatanganan Pakta Integritas ini telah dilakukan berbagai tahapan di masing-masing pelabuhan antara lain Training of Trainers (TOT) kepada pegawai Kantor KSOP, sosialisasi kepada pengguna jasa serta ujicoba satu siklus pelayanan kapal dan barang sampai penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Menurut Wisnu, hal terpenting yang dilakukan setelah penandatanganan Pakta Integritas ini antara lain bahwa Operator Pelabuhan agar membangun dan mengembangkan Sistem di Pelabuhannya yang andal dan bersinergi serta terintegrasi dengan sistem-sistem di Kementerian Perhubungan, sedangkan Para Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) terkait agar melaksanakan penerapan Inaportnet di Pelabuhan secara konsisten.
“Pemerintah sangat berharap Penerapan Inaportnet di Pelabuhan dapat didukung sepenuhnya oleh semua pihak agar terwujud dengan baik sehingga kegiatan operasional di pelabuhan akan berjalan dengan cepat, transparan, aman dan lancar,” tutur Wisnu.(Ari)