Turis Asal Belanda Masih Gandrungi Dermaga Pelra di Pelabuhan Sunda Kelapa
Senin, 21 Oktober 2019, 07:58 WIBBisnisNews.id -- Dermaga kapal pelayaran rakyat (Pelra) di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara menjadi icon dan magnet penarik masuknya wisatawan asing, khususnya dari Belanda ke Tanah Air. Kapal-kapal pinishi serta proses bongkar muat yang masih tradisional sejak zaman kolonial Belanda masih dipertahankan sampai sekarang.
Pesona itulah yang sampai kini digandrungi para wisatawan Eropa, khususnya Belanda. Hampir setiap hari, terutama menjelang libur panjang akhir tahun, banyak wisatawan Eropa khususnya Belanda datang ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Turis asal Belanda itu datang dan asyik mengabadikan aktivitas kapal-kapal Pelra dengan muatan sembako, dan aneka kebutuhan bahan bangunan seperti semen masih dilakukan secara manual.
Pada masa kejayaannya sampai akhir era 90-an dan awal tahun 2000-an, komoditas kayu asal Kalimantan dan Sumatera masih dominan dan menjadi komoditas utama di Dermaga Pelra Pelabuhan Sunda Kelapa. Namun, sejalan dengan penertiban aksi ilegal logging, maka pengiriman kayu olahan ke Pelabuhan Sunda Kepala jauh menurun.
Kabag TU KSOP Sunda Kelapa Muhammad Ridwan mengatakan, saat ini bongkat muat kayu olahan di Dermaga Pelra Pelabuhan Sunda Kelapa sudah menurun. "Tapi, untuk pengiriman bahan kebutuhan pokok (sembako), bahan bangunan dan komoditas lain dari dermaga pelra ini masih tetap berjalan normal," katanya menjawab BisnisNews.id di kantornya, kemarin.
Sementara, di dermaga lain di Pelabuhan Sunda Kelapa melayani kapal-kapal niaga serta kapal penumpang rute Jakarta- Kepulauan Seribu makin netens di Pelabuhan Sunda Kelapa. Pelabuhan sejak zaman Belanda itu tetap eksis melayani aktivitas ekonomi rakyat.
Pelabuhan Sunda Kepala tidak lagi identik dengan kapal kayu/ Pelra. Kapal-kapal niaga dan petikemas makin banyak dilayani di Sunda Kelapa. "Arus pengiriman komoditas antarpulau dengan petikemas di Sunda Kelapa juga makin besar," aku Ridwan.
Kapal Penumpang Perintis
Sementara, untuk kapal perintis khususnya tujuan Jakarta- Kepulauan Seribu tetap berjalan, seminggu tiga kali. Kapal tersebut berangkat dari Jakarta/ Pelabuhan Sunda Kelapa pada Senin, Rabu dan Sabtu. Sebaliknya dari Kepulauan Seribu ke Jakarta masing-masing Selasa, Kamis dan Minggu.
"Kapal penumpang perintis dari Pelabuhan Sunda Kelapa disiapkan untuk memfasilitasi warga masyarakat serta para wisatawan yang akan pergi melancong ke Kepulauan Seribu atau sebaliknya," kilah Ridwan.
Dengan layanan kapal perintis menuju Kepulauan Seribu, terang Ridwan, diharapkan masyakat bisa memanfaatkannya dengan baik. "Jangan gunakan kapal-kapal yang tidak laik laut dan membahayakan keselamatan pelayaran, khususnya di perairan Teluk Jakarta," tegas Ridwan.(helmi)