UKM Tingkir Makin Kreatif, Berusaha Di Tengah Pandemi Corona
Senin, 13 April 2020, 11:58 WIBBisnisNews.id -- Di tengah pandemi corona (covid-19) selalu terbuka peluang usaha baru. Asal mau dan gigih menjalankan usaha, rezeki akan mengikuti. Peluang selalu ada meski kondisi ekonomi tidak menentu.
"Tidak semua niat baik akan diterima dengan baik Tapi jangan menyerah. Kebaikan yang tulus pasti ada balasannya melebihi dari yang anda bayangkan," kata Siti Harsun, aktivis LSM Qoryah Toyyibah di penggiran Kota Salatiga, Jawa Tengah.
Dia pun mengajak anak bangsa ini untuk tetap gigih berusaha serta peduli pada sesana. "Mari terus sebarkan kebaikan. Jangan pernah menyerah. Tapi tetap ikhlas semua hanya untuk Nya," kata Harsun lagi.
Wanita aktivis itu setiap hari menjalani usaha di rumah bersama suami, Makruf. Beragam produk kerajinan dan aneka produk garmen dijalani dan dihasilkan keluarga kecil ini.
Mulai seragam sekolah, pakaian kerja (werpag), bahkan sempat memasok untuk kebutuhan PT Pertamina khususnya operator SPBU. Aneka pakaian muslim juga dibuat dan dijajakan dari rumah, termasuk memanfaatkan media daring.
Dari rumahnya yang asri, pasangan Makruf-Harsun dan keluarga terus bersemangat bekerja bahkan memberdayakan warga sekitarnya. Kini, banyak pengrajin atau penjahit pakaian di desanya terus berjuang melawan sulitnya kehidupan kini.
Dengan belanja dalam partai besar kain, seperti dari PT Damatex, PT Sritex atau produsen tekstil lainnya, Harsun bersama pelaku UMKM di Desa Tingkir, yang dikenal sebagai sentra pengrajin aneka jenis pakaian menjalani usahanya.
Ada produk pakaian kreasi baru dihasilkan sesuai dinamika dan kebutuhan pasar. Sebagian dijual langsung, termasuk melalui media daring. Sebagian dijual ke pengepul dan dipasarkan ke berbagai kota di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Bali serta beberapa daerah di luar Jawa lainnya.
Sementara, Rudy, kolega Makruf juga ikut bersemangat menjajakan aneka produk pakaian jadi asal Desa Tingkir ke berbagai pasar di daerahnya. Dengan harga bersaing, Rudy terus menjajakan pakaian jadi, termasuk melayani harga partai besar.
Di tengah pandemi corona dan gerakan "DiRumah Aja, Harsun dan keluarganya tak kehilangan akal. Selain tetap memproduksi aneka pakaian, ia makin melabarkan sayap usahanya.
Sejak kebutuhan masker kain serta alat pelindung diri (APD) merebak, Harsun dan suami juga menyiapkan dagangan tersebut. Setiap hari ada ratusan pasang masker dan APD siap dipasok ke pasaran.
Kini, stok masker dan APD pun siap didistribusikan ke pasaran. Soal harga, dijamin bersaing, karena langsung diproduksi sendiri. Jika ada yang membutuhkan, melalui @sitiharsun siap melayani dan membuat sesuai pesanan pelanggan.
Beli Dagangan Teman ?
Kini, Harsun kembali meluncurkan ide baru "Gerakan membeli dagangan teman." Beragam produk kuliner baik makanan, minuman, lauk-pauk dan lainnya diproduksi dan dijual untuk umum.
"Yang butuh lauk, ada nih rica-rica entok, rica-rica ayam harga Rp25ribuan," katanya berpromosi.
Masih menurut Harsun, mau tambah nikmat bisa ditambah duren endess, harga Rp35 ribuan.
Sebagai bagian dari Qoryah Toyyibah, Harsun juga tak meninggalkan jati dirinya dan kecintaannya pada dunia pertanian dan produk agro yang dihasilkan.
Dalam "Gerakan membeli dagangan teman," Harsun juga menawarkan beragam hasil pertanian dari Desa Tingkir dan sekitarnya.
"Pisang tawi ijo (pisang Ambon). Manteb pisange besar-besar, harga juga ramah dikantong. Satu sisir cukup Rp15-20ribu," tandas Harsun.(nda/helmi)