Venue Squash Perlu Diputuskan Segera
Selasa, 12 September 2017, 00:24 WIBBisnisnews.id - Test event squash bertajuk Indonesia Squash Junior 2017 di Siliwangi Squash Center, Bandung, Jawa Barat. Dipilihnya Bandung untuk pelaksanaan pertandingan yang memasuki babak semifinal untuk nomor tunggal putra dan putri, Senin (11/9/2017) itu karena venue squash untuk Asian Games 2018 belum diputus.
Sehubungan dengan tujuan test event sebagai ajang uji coba menuju Asian Games 2018, PB PSI (Persatuan Squash Indonesia) selaku panitia pelaksana (panpel) terus mengevaluasi jalannya ajang ini guna melatih kesiapan seluruh komponen pertandingan saat games time Agustus mendatang.
"Pembangunan competition venue Asian Games 2018 diserahkan kepada Kementerian PUPERA sesuai dengan arahan Presiden. Untuk cabor squash, INASGOC menyarankan kepada pimpinan untuk memakai eks GOR Asia Afrika yang saat ini tengah di renovasi,” ucap Djoko Pramono, Wakil Deputi I Games Operations INASGOC.
Djoko menambahkan eks GOR Asia Afrika tengah dalam proses pembangunan dengan menambahkan tiga sampai empat lantai. Direncanakan, gedung tersebut akan dapat digunakan oleh beberapa cabor, salah satunya squash.
Saat ini, kawasan Gelora Bung Karno (GBK),fasiltas dan venue di dalamnya yang dibangun oleh Kementerian PUPERA diprioritaskan untuk penggunaan Asian Games 2018. Kementerian tersebut mengarahkan semua vendor untuk membangun venue Asian Games 2018 sesuai dengan standar Asia bahkan International.
“Dengan segera ditentukannya venue, PB akan membuat rancangan-rancangan dengan matang. Kami yakin INASGOC dapat membantu untuk penempatan venue saat Asian Games 2018. Semoga akhir September ini sudah ditentukan,” ujar Ketua Umum PB PSI Dr. Alfitra Salam APU.
Selain melakukan kunjungan ke GOR Asia Afrika, INASGOC mengadakan workshop tentang kesiapan, kelengkapan dan penggunaan venue.
"Kendala-kendala pasti ada, kita harus cari solusi. Bersama dengan cabor-cabor, Saya yakin Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik. Dan, mari kita gunakan kesempatan test event ini untuk terus mengevaluasi guna menyukseskan Asian Games 2018,” tutup Djoko.
Pada pertandingan semifinal tunggal putra, Satria Bagus Laksana (Jateng) sukses mengalahkan wakil Malaysia Muhammad Shaqil Imran dengan skor ketat 9-11 11-5 11-9 14-11. Dengan hasil itu, Satria Bagus menjadi satu-sarunya wakil Indonesia.
"Saya bangga menjadi satu-satunya wakil Indonesia di nomor tunggal, semoga besok dapat meraih medali emas," ujar Satria.
Selanjutnya Ilham Nurkarim dari DKI Jakarta harus mengakui keunggulan lawan dari Malaysia Afy Luqman Bin Noor Affendy yang merupakan unggulan pertama dengan skor 11-8 11-5 11-9
Sedangkan di nomor tunggal putri, Au Yeong Wai Yhann (Singapura) menang atas Nur Elysa Aina Ninti Zulan (Malaysia) dengan skor 11-3 11-1 11-1. Dan Noor Ainaa Amani Binti Ampandi (Malaysia) melaju ke final setelah mengalahkan Yaisha Putri Yasandi (INA) 11-3 11-3 11-6. (Gungde Ariwangsa)