Video Profokatif Saudi Dilaporkan Qatar Ke ICAO
Minggu, 20 Agustus 2017, 18:34 WIBBisnisnews.id - Doha mengatakan bahwa laporan saluran televisi Saudi TV yang menunjukkan pesawat Qatar Airways ditembak jatuh telah meneror penumpangnya.
Qatar telah mengajukan keluhan ke Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) atas upaya melawan peneroran wisatawan yang terbang dengan maskapai nasionalnya.
Dalam surat yang dikirim ke badan PBB berbasis di Montreal pada hari Sabtu (19/8/2017), Doha mengatakan bahwa kelompok Saudi telah melanggar hukum internasional dengan menyiarkan laporan berita yang menunjukkan penembakan pesawat penumpang Qatar Airways.
Laporan yang disiarkan oleh saluran Arab Saudi, Al Arabiya berbasis di Dubai merupakan pelanggaran yang jelas dan serius terhadap perjanjian dan konvensi internasional, khususnya Konvensi Chicago 1944 terkait perjanjian layanan lalu lintas udara internasional dan hukum udara internasional, kata surat tersebut.
Qatar meminta ICAO untuk mengingatkan semua negara anggota bahwa mereka bertanggung jawab atas keselamatan lalu lintas udara di negara mereka.
Laporan Al Arabiya, yang disiarkan pada 9 Agustus, mengklaim bahwa undang-undang internasional mengizinkan negara-negara untuk menembak jatuh pesawat yang memasuki wilayah udaranya, karena dapat didefinisikan sebagai target musuh.
Pada satu titik di video tersebut, sebuah animasi roket terlihat ditembakkan ke pesawat Qatar Airways.
Video tersebut juga menyebutkan bahwa memaksa pesawat mendarat dan mengirim awak kabin ke pengadilan karena dianggap melanggar keamanan nasional.
Dalam keluhan terakhirnya, Qatar mengatakan bahwa laporan Al Arabiya telah banyak beredar di media internasional.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir memberlakukan blokade darat, laut dan udara pada tanggal 5 Juni.
Semua pesawat yang terdaftar di Qatar dilarang terbang melintasi wilayah udara negara-negara mereka sehingga memaksa maskapai penerbangan untuk mengambil rute yang lebih panjang dan lebih mahal.
Pembatasan lalu lintas udara telah menyebabkan sakit kepala bagi 2,4 juta penduduk Qatar, 90 persen di antaranya adalah orang asing.
ICAO mengumumkan awal bulan ini bahwa Qatar Airways telah diberi akses rute baru melalui perairan internasional di Teluk yang dikendalikan UEA dan Bahrain. (marloft)