Wapres JK Minta Pengusaha Digital Berkolaborasi Dengan UMKM
Kamis, 31 Januari 2019, 12:32 WIBBisnisnews.id - Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta para pelaku pasar digital atau e-Commerce merangkul dan membina para pengusaha lokal dalam memasarkan produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Dengan dirangkulnya pengusaha di sektor UMKM diharapkan dapat mendongkrak industri kreatif Tanah Air dan ekonomi tumbuh merata.
Wapres Jusuf Kalla dalam acara Kadin Talk di Menara Kadin Indonesia Jakarta, Kamis (31/1/2019) mencontohkan sejumlah pengusaha digital yang sudah besar di sektor e-Commerce, diantaranya Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainya bwrperan melakukan oembinaan kepada pengusaha UMKM.
Membina pengusaha UMKM menjadi sangat penting di tengah perkembangan industri global, yang ditandai dengan Revolusi Industri 4.0.
"Beberapa e-commerce, Tokopedia, Bukalapak, dan sebagainha harus bersama-sama membina usaha kecil. Seperti apa yang dilakukan Alibaba di Tiongkok juga seperti itu, bukan hanya menjadi marketplace, tapi juga harus ada peran," kata Wapres.
Para pelaku pasar digital, kata Wapres harus merangkul dan berjalan bersama -sama Pemerintah dalam meningkatkan potensi pengusaha lokal dan produk UMKM.
Dikatakan, tang lebjh mengetahui dan memahami bisnis e-Commerce harus memberikan gambaran nyata kondisi industri kecil dan menengah kepada Pemerintah khususnya kementerian sektor perekonomian.
"Harus ada kolaborasi antara UMKM denga dan pengusaha besar. Mereka itu, para pengusaha yang lebih tahu kondisi pasar. Kalau birokrat tahunya administrasi tapi tidak tahu marketing.
Pada kesempatan itu Wapres Jusuf Kalla juga menceritakan pengalamannya waktu menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada periode Oktober 1999 - Agustus 2000. Saat itu, sebagian besar PNS Kemendag hanya mengerti di tataran peraturan dan perundang-undangan, bukan kondisi nyata perdagangan di Tanah Air.
"Saya pernah Mendag, bertanya kepada anak buah, ya yang keluar inpres nomor sekian, keppres nomor sekian, UU nomor sekian, tidak ada sesuatu yang riil yang harus kita buat," ungkapnya. (Jam)