Waspada Cuaca Ekstrem, Syahbandar Diperintahkan Tahan Kapal, Penumpang Naik 33,13 Persen,
Jumat, 06 Desember 2024, 10:57 WIBBISNISNEWS.id - Lonjakan penumpang liburan panjang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 yang menggunakan angkutan laut dan penyeberangan diprediksi mencapai 33,13 persen.
Prediksi jumlah penumpang yang melakukan perjalanan dengan angkutan laut dan penyeberangan sekitar 2,3 juta orang.
Namun yang wajib diwaspadai pada liburan panjang akhir tahun kali ini adalah, cuaca Buruk yang datang secara tiba-tiba di seluruh dermaga dan lintas pelayaran.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt. Antoni Arif Priadi mengatakan, cuaca ekstrem menjadi ancaman serius yang wajib diwaspadai.
Para Syahbandar juga diperintahkan untuk tidak subgkan-sungkan menunda keberangkatan kapal, bila di ketahui dari BMKG cuaca Buruk. Antoni menegaskan, keselamatan lebih utama dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
" Seluruh Unit Pelaksana Teknis dan para Nahkoda agar selalu memantau prakiraan cuaca yang didapat dari BMKG. Syahbandar juga wajib melakukan penundaan keberangkatan kapal apabila terjadi kondisi cuaca buruk sebelum kapal berangkat, karena keselamatan pelayaran tidak dapat dikompromi,” tegas Capt. Antoni.
Karena itu, Antoni kembali mengingatkan, agar kapal yang dioperasikan mengangkut penumpang benar-benar laik laut. Kalau ditemukan ada kerusakan teknis maupun ada alat keselamatan yang tidak tersedia, kapal tersebut harus ditahan, sampai semua kelengkapan keselamatan terpenuhi.
Antoni menjelaskan, Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiapkan armada angkutan laut sebanyak 765 kapal.
Selain itu, lanjut Capt. Antoni, Ditjen Perhubungan Laut juga akan membentuk posko pemantauan di 264 pelabuhan Indonesia mulai 18 Desember 2024 hingga 8 Januari 2025.
“Posko-posko ini bertujuan untuk memantau situasi di lapangan sekaligus menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyamanan perjalanan penumpang” tuturnya.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Hartanto, mengungkapkan Kemenhub akan mengoptimalkan potensi armada angkutan laut pada UPT di daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada arus mudik/balik sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
Dalam hal peningkatkan koordinasi, Hartanto mengatakan pihaknya akan selalu bersinergi dan melibatkan semua pihak terkait dalam manajemen keadaan darurat. Hal tersebut diimplementasikan melalui pembaharuan rencana darurat secara teratur dan melibatkan pelatihan dan simulasi, serta memetakan lokasi kapal negara KPLP dan Kenavigasian.
"Kami berkomitmen penuh dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Dengan persiapan ini, kami yakin arus mudik dan balik Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dapat berjalan dengan lancar," tuturnya. (*/Syam)