Wimbledon 2017: Federer Menguat Setelah Djokovic Dan Murray Lunglai
Kamis, 13 Juli 2017, 20:32 WIBBisnisnews.id - Peluang Roger Federer untuk mewujudkan impiannya mencetak rekor juara Wimbledon untuk kedelapan kalinya makin menguat menyusul lunglainya saingan rival beratnya Novak Djokovic dan Andy Murray.
Roger Federer melaju ke semifinal Wimbledon untuk ke-12 kalinya untuk medekati rekor mencetak gelar kedelapan, Rabu atau Kamis (13/7/2017). Di pihak lain, juara bertahan Andy Murray dan mantan juara Novak Djokovic tersingkir pada hari yang dramatis di All England Club.
Maestro Swiss Federer lolos lewat kemenangan 6-4, 6-2, 7-6 (7/4) atas Milos Raonic (Kanada) untuk menjadi semifinalis Wimbledon tertua kedua di era Terbuka.
Juara bertahan Murray dari Inggris, yang sangat terganggu oleh cedera pinggul kanan, diturunkan tahtanya oleh Sam Querrey (Amerika Serikat) 3-6, 6-4, 6-7 (4/7), 6-1, 6-1.
Juara tiga kali Djokovic juga terdepak setelah unggulan kedua itu tersingkir pada perempatfinal melawan Tomas Berdych. Petenis Serbia ini menarik diri karena cedera siku kanan saat tertinggal 7-6 (7/2), 2-0.
Federer akan menghadapi Berdych di semifinal, Jumat, sementara Querrey akan menangani Marin Cilic setelah mantan juara AS Terbuka itu menyingkirkan Gilles Muller, penakluk Rafael Nadal, 3-6, 7-6 (8/6), 7- 5, 5-7, 6-1.
Federer, 35, dan bermain dalam pertandingan ke-100 di All England Club merupakan pemain putra tertua kedua yang mencapai semifinal setelah Ken Rosewall, yang menjadi runner-up pada 1974 pada usia 39.
"100 pertandingan, saya tidak percaya, itu banyak," kata Federer, yang akan menggantikan Rosewall sebagai juara tertua yang pernah ada jika ia mengambil gelar dan mahkota Grand Slam ke-19 pada hari Minggu.
"Saya sangat senang tubuh saya membuat saya terus selama bertahun-tahun. Saya sangat senang dengan bagaimana saya bermain."
Unggulan enam asal Kanada Raonic telah mengalahkan Federer di semifinal pada 2016, sebuah kekalahan yang menyebabkan superstar Swiss tersebut mematikan sisa musimnya untuk penyembuhan cedera lutut.
Pada hari Jumat, dia akan mengambil 18-6 catatan karir atas Berdych ke semifinal.
Querry petenis berusia 29 tahun yang menempati peringkat 28 dunia, menumbangkan Murray. Orang Amerika besar aitu kan bermain di semifinal pertamanya.
Tantangan Murray mereda saat dia mulai terpincang-pincang dari kaki kanannya, gerakannya sangat terganggu oleh masalah pinggul baru-baru ini.
"Saya tahu saya tidak akan melakukan kerusakan besar dengan bermain sehingga saya ingin mencoba dan melihat apakah mungkin menemukan jalan pada akhirnya," kata juara Murray yang enggan memikirkan cedera itu.
"Saya memiliki masalah dengan pinggul untuk waktu yang lama, sakit, tapi saya mencoba yang terbaik, saya memberikan semua yang saya miliki dan saya bangga akan hal itu. Ini mengecewakan jika kalah. Ini adalah kesempatan dan saya sedih sudah berakhir."
Querrey adalah orang Amerika pertama di semifinal Grand Slam sejak Andy Roddick menjadi runner-up di Wimbledon pada 2009.
"Saya masih dalam keadaan shock. Saya senang bisa memukul servis terakhir," kata Querrey, yang selesai dengan 27 ace dan 70 pemenang.
"Saya tidak memulai yang terbaik tapi saya terus berayun dan menemukan alur saya dalam dua set terakhir."
Satu-satunya penghiburan bagi Murray adalah bahwa kekalahan Djokovic berarti dia akan tetap sebagai petenis nomor satu dunia.
Djokovic mengatakan cedera siku kanan harus disalahkan atas masa pensiunnya melawan runner-up 2010 Wimbledon Berdych, seorang pemain yang telah dikalahkannya 25 kali dalam 27 pertemuan sebelumnya.
Unggulan ketujuh Cilic mencapai semifinal Wimbledon pertamanya setelah kalah di perempat final dalam tiga penampilan terakhirnya.
Cilic, yang berharap bisa mencapai final besar keduanya, telah memenangkan keempat pertemuannya dengan Querrey, termasuk tiga di Wimbledon pada tahun 2009, 2012 dan 2015. (Gungde Ariwangsa)