Wujudkan Listrik Murah, Ini Kriteria Dirut PLN Versi SPPLN
Rabu, 27 November 2019, 06:01 WIBBisnisNews.id -- Sejalan dengan Nawacita Presiden Jokowi serta keluhan Presiden saat peresmian PLTP Lahendong yang lalu di Minahasa Sulut bahwa tarif listrik PLN termasuk mahal dibandingkan negara lain karena adanya broker atau calo.
Maka kami dari Serikat Pensiunan Pekerja PLN (SPPLN) mendukung Pemerintah untuk menentukan dan memilih Direktur Utama PLN serta Direktur dan Komisaris PLN yang mampu mewujudkan tarif listrik yang lebih murah tersebut.
Untuk itu calon Dirut PLN, Direksi dan Komisaris minimal memiliki beberapa kriteria sebagai berikut. "(Dirut PLN) harus punya integritas kuat, jujur dan berakhlak baik. Tidak mentolerir adanya indikasi calo atau broker dalam pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan seperti yang terjadi dan kasat mata pada kasus PLTU Riau 1," kata Ketua SPPLN Edwin Dwana Putra di Jakarta.
Selanjutnya, profesional dalam bekerja. (Dirut) harus bekerja semata-mata bekerja untuk kemajuan PLN yang berdampak kepada peningkatan ekonomi negara.
Kemudian, memiliki kompetensi dalam bidang kelistrikan, mengetahui proses bisnis PLN sehinggga mampu mengimplementasikan jalan nya roda proses bisnis kelistrikan dengan efektif dan efisien.
Pada akhirnya, jelas Edwin, keberhasilan pengelola PLN seperti Dirut, Direksi dan Komisaris yang ditunjuk Pemerintah adalah sejauh mana listrik dapat dinikmati masyarakat dengan keandalan yang tinggi. "Semua itu sesuai harapan Presiden Jokowi tarif listrik Indonesia tidak lebih mahal dibanding negara lain," kilah dia.
Turunkan Tarif Listrik
Keberhasilan Dirut PLN dan perangkatnya yang akan datang, papar Edwin, juga harus bisa menurunkan tarif listrik saat ini. Sangat gagal bila tarif listrik saat ini justeru naik.
Bagi calon Dirut, Direksi dan Komisaris yang memiliki 3 (tiga) kriteria tersebut di atas, menurut SPPLN, maka tidak akan begitu sulit untuk menerapkan dan memenuhi harapan Kepala Negara tersebut.
SPPLN dan seluruh komponen terkait berharap, Presiden Jokowi hendaknya bertindak bijak, untuk menyelamatkan kinerja dan pelayanan PLNke masyarakat.
"Hal itu demi terwujudnya PLN yang lebih baik untuk masa yang akan datang yang mendorong perekonomian nasional," tegas Edwin.(nda/helmi)