2,2 Ton Komoditi Pertanian Asal Taiwan Dimusnahkan
Senin, 29 Januari 2018, 14:22 WIBBisnisnews.id - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Bandara Soekarno-Hatta musnahkan 2,2 ton barang sitaan berupa bibit tumbuhan mengandung virus.
Pemusnahan komoditi tumbuhan berbahaya hasil tangkapan periode Oktober – Desember 2017 di termjnal 2 dan 3 Bandara Soekarno-Hatta itu dengan cara dibakar di Incenerator milik Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soetta, Tangerang, Senin (29/1/2018)
Komoditi pertanian yang dimusnahkan itu diantaranya, 400 gram benih Kedelai asal Taiwan yang mengandung virus.
Plh Kepala BBKP Bandara Soetta, Eka Darnida Yanto mengatakan, benih kedelai tersebut ditemukan Broad Bean Wilt Virus (BBWV) yang merupakan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) Kategori A1 golongan 1 yang sangat berbahaya.
Komoditi itu diakui telah disertifikasi, namun saat dilakukan pemeriksaan laboratorium, fositif mengandung BBWV, dan harus dimusnahkan karena sangat berbahaya bagi pertanian.
Kategori A1 adalah penyakit yang belum ada di Indonesia dan tidak dapat dibebaskan dengan cara perlakuan katantina.
Menurut Eka, BBWV yang terdapat pada kedelai itu dapat mengurangi produksi hingga 50-75 persen dari total luasan lahan tanam.
Selain dapat menurunkan produksi, BBWV juga dapat menyerang 180 spesies tanaman lainnya dari 41 famili. Antara lain tomat, wortel dan kacang panjang.
Kepala Bidang Karantina Hewan
Risma Juniarti PS mengatakan, pihaknya juga melakukan pemusnahan terhadap lima ekor burung merpati yang juga asal Taiwan. Hewan itu dimusnahkan karena berasal dari area wabah Avian Influenza (AI) yakni Taiwan yang merupakan bagian dari Tiongkok.
Sesuai dengan Permentan nomor 44 tahun 2013 tentang Penghentian Pemasukan Unggas dan/atau Produk Segar Unggas dari Republik Rakyat Cina ke dalam Republik Indonesia.
“Seluruh unggas dan produk unggas yang berasal dari daerah wabah Avian Influenza wajib dimusnahkan. Untuk mencegah wabah AI berulang kembali di Indonesia,” tegasnya.
Selain itu, komoditas pertanian yang dimusnahkan kali ini diantaranya buah kurma asal Mesir sebanyak 93 kg, produk asal hewan dari luar negeri sebanyak 683 kg, vaksin milik PP Pordasi sebanyak 9 vial dan produk pertanian lainnya kurang lebih 1,6 ton. (Adhitio)